Ahad 19 Aug 2018 00:58 WIB

BPPTKG: Gunung Merapi Masih Berstatus Waspada

Penduduk dilarang melakukan aktivitas di radius tiga kilometer dari Puncak Merapi.

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Yudha Manggala P Putra
Gunung Merapi.
Foto: Antara.
Gunung Merapi.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Kepala Badan Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta Hanik Humaida menyatakan, saat ini tingkat aktivitas Gunung Merapi masih berstatus waspada walaupun ditemukan adanya kubah lava baru yang muncul. Walaupun begitu, wilayah radius tiga kilo meter dari puncak Gunung Merapi tidak diperkenankan untuk aktivitas penduduk.

"Radius 3 km dari puncak Gunung Merapi tidak diperkenankan untuk aktivitas penduduk. Penduduk yang berada di Kawasan Rawan Bencana Ill untuk tetap meningkatkan kewaspadaan," kata Hanik saat melakukan konferensi pers di BPPTKG Yogyakarta, Sabtu (18/8).

Hanik mengungkapkan, alasan kenapa belum dinaikkannya status Gunung Merapi, karena fluktuasi kegempaannya masih berada dalam kisaran di atas kondisi normal. Dan juga, hal tersebut belum menunjukkan hal yang signifikan, walaupun terjadi peningkatan kegempaan sejak 18 Juli 2018 lalu dan diikuti gempa embusan besar pada 11 Agustus 2018.

"Kami sampaikan bahwa beberapa kegempaan yang ada memang tinggi, tapi belum menunjukkan hal yang signifikan. Artinya untuk menaikkan status, kita lihat perkembangan dari sensitifitasnya, misalnya dari ukurannya (ukuran kubah lava), kemudian dari gempanya, kemudian pertumbuhan-pertumbuhan lavanya itu sendiri," tambahnya.

Hingga saat ini, lanjutnya, pertumbuhan kubah lava baru tersebut juga belum signifikan. Kubah tersebut memiliki panjang sekitar 55 meter, dengan lebar 25 meter dan tinggi 5 meter dari permukaan kubah lava yang terbentuk pada 2010 silam.

Untuk itu, pihaknya akan terus memantau perkembangan kibah lava baru yang terbentuk. Sebab, bisa saja suatu saat nanti akan terjadi peningkatan aktivitas Gunung Merapi.

"Kami tadi mencoba menghitung pertumbuhannya berapa. Itu sekitar 1.000 meter kubik per hari, jadi masih sangat kecil kalau kita mulainya dari 11 Agustus. Kita lihat pertumbuhannya, kalau nanti masih ada gempa-gempa yang ada, berarti akan tumbuh. Kita terus pantau," katanya.

Ia pun mengimbau kepada maayarakat agar tidak khawatir dengan munculnya kubah lava baru tersebut. "Jadi tidak ada sesuatu yang dikhawatirkan. Jadi Insya Allah kami akan memantau terus perkembangannya," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement