Sabtu 18 Aug 2018 07:04 WIB

Kami Rindu Prestasi

Zohri-Zohri lainnya diharapkan lahir dari gelaran Asian Games kali ini.

Mohammad Akbar
Foto: doc
Mohammad Akbar

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Mohammad Akbar

Redaktur Republika

Menyambut Agustus tahun ini, setidaknya ada dua momentum besar bagi negeri ini. Selain rutinitas annual merayakan hari kemerdekaan Indonesia yang tahun ini memasuki usia ke-73, momentum lainnya yang tak kalah penting adalah Asian Games 2018.

Hadirnya pesta olahraga empat tahunan terbesar di Asia ini menjadi kali kedua di Indonesia. Kali terakhir kita menjadi tuan rumah, saat negeri ini masih berusia cukup muda dari kemerdekaan yang diproklamasikan pada 1945.

Secara ekonomi, kondisi Indonesia pada masa itu terbilang masih sangat rapuh. Bahkan, setahun setelah Asian Games 1962 diselenggarakan, Indonesia mulai memasuki masa kelam bernama hiperinflasi akibat mendanai lahirnya pembangunan proyek-proyek mercusuar serta deraan konflik politik internal yang membelit Orde Lama.

Kini, bayang-bayang pada masa lalu itu, sepertinya masih menyertai kondisi kehidupan berbangsa pada masa sekarang. Walau pondasi ekonomi Indonesia sekarang sudah jauh lebih kuat dibanding periode 56 tahun silam, namun fragmentasi politik dalam negeri masih tetap menjadi ancaman sekaligus tantangan. Polarisasi pandangan politik menjadi sangat menguat seiring adanya suksesi kepemimpinan nasional yang akan memasuki periode puncaknya pada tahun depan.

Tentunya, tak ada satupun orang di negeri ini yang menginginkan Indonesia mengulangi periode hiperinflasi yang ditandai dengan terjadinya pemotongan nilai rupiah dari Rp 1000 menjadi Rp 1. Tentunya juga, para pejuang negeri ini yang telah bersemayam di liang lahat, akan sangat marah kalau ramalan novel Ghost Fleet berbuah menjadi nyata, yakni Indonesia akan lenyap!

Sekali lagi, sebagai pewaris kemerdekaan Indonesia, sudah selayaknya kita semua berkomitmen untuk terus merawat Indonesia agar tetap hadir di bumi pertiwi yang kita cintai ini. Terpaan konflik yang tengah mendera kehidupan berbangsa di negeri ini, seharusnya bisa menjadi penguat dan bukan perusak Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Selayaknya teori-teori perubahan sosial, harapan kita semoga saja polarisasi pandangan politik yang cenderung mengarah kepada konflik itu justru akan bisa menciptakan keseimbangan baru buat negeri ini.

Dan, salah satu bandul yang diharapkan bisa mendorong lahirnya keseimbangan baru itu adalah olahraga. Sportifitas, cooperation, respect for the rules, respect for the others menjadi nilai-nilai agung yang terkandung dari kegiatan olahraga. Inilah yang sekarang kita butuhkan buat negeri ini untuk maju di era disrupsi teknologi dan tantangan global.

Jadi, sudah sepatutnya kita menyambut hadirnya gelaran Asian Games di Jakarta dan Palembang ini dengan harapan besar semoga Indonesia akan menjadi lebih baik dan semakin maju. Kita, tentunya akan sangat bangga jika melihat atlet-atlet terbaik negeri ini dapat mengalungkan medali. Kita, tentunya akan terbakar nasionalismenya ketika menyaksikan sang saka Merah Putih bisa berkibar di saat atlet-atlet negeri ini meraih prestasi.

Kebanggaan itu sudah terbukti. Tengoklah betapa euforianya publik negeri ini menyambut keberhasilan Lalu Muhammad Zohri ketika meraih gelar sebagai pelari tercepat pada Kejuaraan Dunia Atletik U-20 di Finlandia pada Juli silam. Tentunya, doa kami sebagai anak negeri akan terus mengalir semoga saja akan lahir Zohri-Zohri yang lain dari gelaran Asian Games kali ini.

Karena kami yakin hanya dengan prestasi terbaik saja maka negeri ini akan bisa terus bersatu dan kuat. Lupakanlah, sejenak kegaduhan politik dan lemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS. Marilah kita sambut Asian Games kali ini dengan melambungkan harapan besar bahwa Indonesia bisa berprestasi. Mengapa? Karena negeri ini sudah begitu miskin prestasi yang membanggakan. Ketika kemiskinan itu terus membelit, tak heran kalau kita semua akan semakin larut dari impitan kesulitan.

Jadi, berikanlah yang terbaik buat negeri ini. Tunjukkanlah latihan yang telah lama dilakukan itu dengan prestasi. Dan, kami sebagai penonton, akan siap mendidihkan api semangat atlet-atlet Merah Putih untuk menjadi yang terbaik di Asian Games kali ini. Selamat bertanding dan berprestasi!

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement