Jumat 17 Aug 2018 23:32 WIB

Gempa 6,7 Skala Richter Guncang NTT

Gempa dirasakan hingga kabupaten Ende.

Gempa. Ilustrasi
Foto: Reuters
Gempa. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG -- Gempa bumi tektonik berkekuatan 6,7 skala Richter dilaporkan mengguncang Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur pada pukul 22.35 WITA waktu setempat dengan jarak 128 kilometer.   

Menurut BMKG, lokasi gempa berada pada 7. 53 Lintang Selatan (LS)-119.88 Bujur Timur (BT) dengan kedalaman 559 kilometer. Getaran gempa juga dirasakan hingga di Kabupaten Ende dan Sumba Barat Daya di pulau Sumba,

Sebelumya gempat berkekuatan 7 Skala Richter menghantam wilayah Nusa Tenggara Barat pada 5 Agustus 2018. Gempa tersebut menewaskan sedikitnya 392 orang dan menyebabkan raturan ribu orang mengungsi. Wilayah terparah yang terkena dampak gempa yakni Lombok Utara.

Sementara itu Gempa berkekuatan 3,6 Skala Richter (SR) mengguncang wilayah Pangalengan, Kabupaten Bandung sekitar pukul 15.19 Wib, Jumat (17/8). Pusat gempa sendiri berada pada jarak 21 kilometer arah Barat laut Garut, Jawa Barat pada kedalaman 10 Km.

Baca juga,  Korban Gempa Lombok Capai 392 Orang.

Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Klas I Bandung, gempa bumi tersebut dirasakan di sekitar Pangalengan. Namun hingga saat ini belum ada laporan mengenai kerusakan bangunan akibat gempa.

"Ditinjau dari lokasi dan kedalaman hiposenternya tampak bahwa gempa bumi yang terjadi merupakan gempa bumi dangkal akibat aktivitas sesar Garsela," ujarnya melalui siaran pers, Jumat (17/8).

Menurutnya, hingga laporan ini dibuat, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan. Pihaknya mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan terus mengikuti informasi dari BMKG.

Ia menuturkan, BMKG akan terus memantau perkembangan gempa tersebut. Sementara masyarakat yang berada dekat dengan pusat gempa dan merasakan guncangan gempa, diimbau tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenaran.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement