Jumat 17 Aug 2018 20:01 WIB

Sari, Gajah Sumatra yang Ikut Serahkan Bendera Merah Putih

Kehadiran Sari dan Ardana menambah meriah HUT ke-73 RI di Langkat, Sumatra Utara.

Rep: Issha Haruma/ Red: Qommarria Rostanti
 Dua ekor gajah sumatra ikut memeriahkan pawai HUT ke-73 RI yang digelar Pemerintah Kabupaten Langkat, Sumatra Utara, Jumat (17/8).
Foto: Republika/Issha Haruma
Dua ekor gajah sumatra ikut memeriahkan pawai HUT ke-73 RI yang digelar Pemerintah Kabupaten Langkat, Sumatra Utara, Jumat (17/8).

REPUBLIKA.CO.ID, LANGKAT -- Pemandangan unik tampak dalam pawai HUT ke-73 RI yang digelar Pemerintah Kabupaten Langkat, Sumatra Utara. Sebab, dua ekor gajah sumatra ikut memeriahkan pawai yang diadakan di Stabat, Langkat, hari ini.

Selama ini gajah terlatih bernama Sari (42 tahun) dan Ardana (51 tahun) ini hidup di Conservation Respons Unit (CRU) Tangkahan di Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL). Beberapa tahun terakhir, satwa terlatih ini selalu hadir di setiap pawai perayaan HUT RI di Langkat.

"Pawai ini agenda tahunan, ya kami ikut berpartisipasi," kata pelatih gajah di CRU Tangkahan, Sudiyono, Jumat (17/8).

Kehadiran Sari dan Ardana menambah meriah HUT Kemerdekaan di Stabat. Sari bahkan sempat menyerahkan bendera merah putih kepada Bupati Langkat Ngogesa Sitepu yang berdiri di atas podium di Jalan Proklamasi.

Warga antusias melihat kehadiran kedua hewan bertubuh besar itu. "Senang sekali, terutama anak-anak bisa melihat gajah yang jarang ya. Maunya jumlahnya ditambah," kata seorang warga, Lilik Rahayu.

Sari dan Ardana ditemukan di hutan Aceh pada 1993. Setelah mendapat pelatihan di Aceh, mereka ditempatkan di CRU Tangkahan, Langkat, pada 2004.

Saat ini, terdapat sembilan ekor gajah sumatra jinak di CRU Tangkahan. Enam di antaranya dewasa, sedangkan tiga lainnya masih bayi.

Mereka bertugas membantu menjaga hutan TNGL dari para perambah liar. Gajah-gajah itu kerap membantu mengatasi konflik antara gajah liar dengan masyarakat.

"Patroli rutin dilakukan Jumat, tapi jika ada laporan masyarakat kami siap bergerak," kata Sudiyono.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement