Jumat 17 Aug 2018 14:34 WIB

HUT RI di Mataram tanpa Pengibaran Bendera

Upacara HUT RI kali ini dilaksanakan dengan menggunakan areal Jalan Penjanggik.

Sejumlah pengungsi korban gempa bumi mengikuti apel bendera peringatan HUT ke-73 RI di Posko Pengungsian Gunungsari, Lombok Barat, NTB, Jumat (17/8).
Foto: Antara/Ahmad Subaidi
Sejumlah pengungsi korban gempa bumi mengikuti apel bendera peringatan HUT ke-73 RI di Posko Pengungsian Gunungsari, Lombok Barat, NTB, Jumat (17/8).

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Peringatan HUT RI ke-73 di lingkungan Pemerintah Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), Jumat (17/8) dilaksanakan tanpa pengibaran bendera Merah Putih. Karena, kondisi darurat pascagempa bumi yang melanda daerah itu.

''Pemerintah Kota Mataram bukan tidak mengikuti protokol, tetapi kondisi dan situasi saat ini tidak memungkinkan untuk membuat tiang bendera di tengah jalan utama,'' kata Sekretaris Daerah Kota Mataram, Effendi Eko Saswito yang ditemui seusai mengikuti apel HUT RI di Mataram, seperti dikutip dari Antara, Jumat.

Ia mengatakan upacara HUT RI kali ini dilaksanakan dengan menggunakan areal Jalan Penjanggik. Sebab, halaman kantor Wali Kota yang biasa digunakan untuk upacara saat ini dipakai untuk aktivitas organisasi perangkat daerah (OPD) dengan menggunakan tenda darurat.

Lapangan Sangkareang saat ini pun masih digunakan untuk para pengungsi. Dan, pihaknya tentu tidak mungkin meminta warga membongkar tenda.

Namun demikian, kata Effendi, bendera di halaman kantor dan Pendopo Wali Kota tetap berkibar penuh. Tidak ada instruksi khusus pengibaran bendera setengah tiang, meskipun daerah itu sedang berduka. Hanya kegiatan upacara HUT RI yang dilaksanakan dengan sederhana karena NTB masih dalam suasana berduka pascagempa bumi 7,0 pada Skala Richter (SR) dan gempa susulan 6,0 SR.

Wali Kota Mataram, Ahyar Abduh, memimpin langsung upacara perayaan HUT RI ke-73. Dalam kegiatan upacara itu, ia membacakan sambutan Gubernur NTB TGH M Zainul Majdi.

Dalam kata sambutanya, Gubernur menyampaikan pesan khusus untuk mengajak pemerintah dan masyarakat mulai membangkitkan kembali semangat membangun daerah Nusa Tenggara Barat. ''Mari kita wariskan semangat pejuang-pejuang kita dalam menghadapi musibah ini,'' katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement