Rabu 15 Aug 2018 23:41 WIB

Bank Dunia Dorong Pemda Penuhi Indikator Program Kota Tanpa

Pemkot Solo mengaku berupaa merapikan hunian di Semanggi Pasar Kliwon

Rep: Andrian Saputra/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Kemeriahan kirab pedagang pasar Sangkrah, Pasar Kliwon, Solo pada Selasa (16/1). Kirab tersebut menandai operasional gedung baru pasar Sangkrah. Usai kirab, warga berebut sembako, buah-buahan, sayur mayur yang dibawa pedagang dalam kirab.
Foto: Republika/Andrian Saputra
Kemeriahan kirab pedagang pasar Sangkrah, Pasar Kliwon, Solo pada Selasa (16/1). Kirab tersebut menandai operasional gedung baru pasar Sangkrah. Usai kirab, warga berebut sembako, buah-buahan, sayur mayur yang dibawa pedagang dalam kirab.

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Bank Dunia mendorong Pemerintah Kabupaten/Kota memenuhi syarat program Kota Tanpa Kumuh. Pemkot atau pemkab, diminta berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk memenuhi indikator-indikator yang ditetapkan.

Ketua Tim Bank Dunia untuk program Kota Tanpa Kumuh, George Soraya menjelaskan agar satu daerah dapat mendapatkan predikat kota tanpa kumuh, perlu penyelesaian pada beberapa hal. Pemenuhan itu diantaranya yakni terkait penyediaan air bersih, permasalahan sanitasi, keteraturan bangunan, drainase, hingga terkait tingkat kerentanan terjadi kebakaran.

Karenanya George, Bank Dunia yang mendampingi terlaksananya program Kota Tanpa Kumuh mendorong Pemda agar dapat menjaring semua stakeholder untuk menyelesaikan indikator tercapainya Kota Tanpa Kumuh. “Pemerintah Kota Kabupaten harus mengkomunikasikan dengan masyarakat dan memeprtemukan semua elemen agar indikator kota tanpa kumuh ini bisa terpenuhi,” tutur George saat berkunjung ke Balai Kota Solo pada Rabu (15/8). 

George mengatakan Bank Dunia mendampingi daerah yang menjadi sasaran dari program yang dilaksanakan oleh Pemerintah Pusat tersebut. Geroge menjaskan program Kota Tanpa Kumuh dilaksanakan di 34 Provinsi di Indonesia. “Ini dilaksanakan Pemerintah kami mendampingi saja. Ada 250 kota yang kita damping. Ini menjadi tantangan tersendiri bagi kami karena harus berkolaborasi dengan banyak pihak,” tuturnya. 

Kota Solo pun menjadi salah satu Kota yang menjadi sasaran program Kota Tanpa Kumuh. Program Kota Tanpa Kumuh di Solo berfokusi di kawasan Semanggi Pasar Kliwon.

Wali Kota Solo, F.X Hadi Rudyatmo mengatakan untuk mewujudkan Kota Tanpa Kumuh, Pemkot Solo berupaya merapikan hunian di Semanggi Pasar Kliwon dengan membangun dapur komunal, kebutuhan air dan listrik hingga jemuran. Ia mengatakan, Semanggi menjadi wilayah prioritas pembenahan lantaran banyak terdapat pemukiman kumuh  terutama yang berada di bantaran sungai bengawan solo. 

“Untuk pelaksanaanya kita langsung serahkan kepada tim Kota Tanpa Kumuh. Nanti wilayah yang terkena penataan akan dibangun drainase, rumah pompa dan ruang terbuka hijau. Juga ada penataan jalan,” tuturnya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement