Rabu 15 Aug 2018 20:47 WIB

Mendagri: Tak Etis Aher Turun Jadi Wakil Gubernur

Aher disebut sebagai calon kuat pengganti Sandiaga Uno sebagai wagub DKI

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Karta Raharja Ucu
Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo.
Foto: Republika/Iman Firmansyah
Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo menilai Ahmad Heryawan (Aher) tidak pas bila menggantikan posisi Sandiaga Salahuddin Uno sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta. Menurut Tjahjo, Aher yang menjadi gubernur Jawa Barat selama dua periode sangat tidak etis jika turun jabatan menjadi wagub DKI Jakarta.

"Undang-undangnya memang tidak detail ya, hanya sudah dua kali, harusnya naik loh, tidak turun. Kalau sudah dua kali bupati, naik ke wagub boleh, naik ke gubernur boleh. Tapi masa sudah dua kali gubernur, masa mau ke wakil gubernur," kata Tjahjo di Gedung KPK Jakarta, Rabu (15/8).

Tjahjo pun enggan berandai-andai bila memang hal tersebut terjadi. Karena, PKS belum secara resmi mengusulkan nama pengganti Sandiaga Uno.

"Itu ranah partai pengusung dengan DPRD dulu. Soal siapa namanya enggak ada masalah," kata dia menerangkan.

Baca Juga: Jika Aher Jadi Wagub DKI, Politikus PKS: Tidak Turun Pangkat

Ketua DPP PKS Aboe Bakar Alhabsyi berpendapat tidak ada istilah ‘turun pangkat’ dalam mengabdi untuk masyarakat. Aboe Bakar melontarkan hal tersebut terkait wacana yang memunculkan nama mantan gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan (Aher) sebagai wakil gubernur DKI Jakarta menggantikan Sandiaga Salahudin Uno.

Aboe Bakar mengatakan ia mendukung jika Aher dipilih menjadi pendamping Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. "Nggak ada turun pangkat dalam bekerja, dalam berkarya sama saja,” kata dia, Senin (13/8).

Ia tak menampik nama Aher kian santer disebut sebagai wagub DKI. Aboe Bakar enggan berkomentar lebih lanjut, termasuk terkait keputusan Aher mengundurkan diri sebagai calon anggota legislatif (caleg) 2019. 

Ia meminta semua pihak untuk bersambar hingga nanti pada waktunya diumumkan. “Saya tidak bisa bicara sekarang ini karena apapun jadinya kalau misalnya sudah oke kita akan umumkan,” katanya. 

Aboe Bakar tidak mengetahui kapan batas akhir  penetuan wagub. Namun, ia berharap pemilihan wagub DKI akan lebih baik jika semakin cepat diselesaikan.

“Karena kalau tidak cepat itu biasanya ada yang sakit dalam struktural, padahal kalau di PKS itu ready semua SDM-nya, di Gerindra ready, di Demokrat ready, di PAN juga, jadi tinggal mau pilih yang mana,” kata dia. 

Baca Juga: PKS Jabar Menunggu Kabar DPP PKS Soal Aher Jadi Wagub DKI

Aboe Bakar menambahkan, Anies akan dilibatkan dalam proses memilih calon wakilnya. Ia menerangkan keterlibatan Anies karena gubernur dan wakilnya akan bekerja sama sehingga mustahil kalau Anies tidak mengetahui calon pendampingnya. 

Selain itu, ia berharap sosok yang menggantikan Sandiaga mampu melengkapi Anies, dan begitu juga sebaliknya. Dengan demikian, ia menambahkan, tidak ada kesamaan latar belakang pada kepemimpinan Jakarta ke depan.

"Jangan sampai dua matahari bersatu," katanya.

Dua pasangan bakal capres dan cawapres yang bertarung di Pilpres 2019 telah mendaftar ke Komisi Pemilihan Umum (KPU), Jumat (10/8). Sandiaga Uno yang mendampingi Prabowo Subianto langsung mengundurkan diri sebagai wagub DKI Jakarta.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement