Rabu 15 Aug 2018 15:40 WIB

Hasto: Pernyataan Mahfud di 'ILC' Ekspresi yang Manusiawi

Hasto enggan memperpanjang karena proses tersebut sudah berlalu.

Rep: Amri Amrullah/ Red: Ratna Puspita
Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto
Foto: Republika TV/Havid Al Vizki
Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto berpendapat pernyataan Mahfud yang mengungkapkan kegagalannya menjadi calon wakil presiden (cawapres) untuk Joko Widodo merupakan ekspresi kecewa. “Ekspresi yang manusiawi dari Pak Mahfud kita rasakan bersama,” kata Hasto kepada wartawan di kantor DPP Nasdem, Rabu (15/8).

Karena itu, Hasto enggan memperpanjang polemik pernyataan mantan ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD pada tayangan "Indonesia Lawyers Club" (ILC) di TVOne, Selasa (14/8) malam. Hasto juga mengatakan, proses tersebut sudah berlalu karena Jokowi telah mengumumkan KH Ma’ruf Amin sebagai cawapres yang akan mendampinginya pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019. 

Akan tetapi, Hasto tetap membantah sejumlah hal terkait pernyataan Mahfud. Pertama, Hasto membantah pernyataan Mahfud bahwa Jokowi sudah menentukan cawapres pada satu pekan sebelum pengumuman. 

Hasto menyatakan, Jokowi belum mengambil keputusan soal sosok cawapresnya pada Kamis (9/8) sore. Ia mengatakan, pengambilan keputusan mengenai cawapres harus dilakukan lewat koordinasi dengan para ketua umum partai politik pengusung.

photo
Bakal capres-cawapres Pilpres 2019, Joko Widodo (ketiga kanan) dan Ma'ruf Amin (keempat kiri), berjalan keluar seusai menjalani tes kesehatan di RSPAD, Jakarta, Ahad (12/8).

Sementara, ia mengatakan, keterangan Mahfud lewat siaran tersebut menunjukkan segala yang terjadi hanyalah komunikasi orang per orang. Komunikasi antarorang per orang merupakan hal yang wajar karena bagian dari dinamika proses pembahasan penentuan cawapres.

Hasto juga membantah koalisi Jokowi tidak solid dalam penentuan cawapres sejak pembahasan awal. Ia menambahkan, semua proses penentuan cawapres antarparpol koalisi merupakan dialektika wajar.

Dalam proses itu, ia mengklaim, Jokowi berhasil menunjukkan dirinya sebagai pemimpin yang menyatukan dan merakyat. Ia juga menilai Kiai Ma’ruf sebagai cawapres yang mengayomi semua elemen masyarakat. 

Kini, Hasto pun mengajak masyarakat dan pendukung Jokowi-Ma’ruf untuk melihat ke depan. Ia menilai, cara tersebut akan memudahkan untuk memikirkan yang terbaik bagi bangsa ke depan. 

“Ekspresi dari Pak Mahfud juga sudah disampaikan dengan baik. Tiba saatnya bagi kita bergandengan tangan melangkah ke depan untuk bangsa dan negara,” kata dia. 

Hasto juga yakin semua pendukung Jokowi akan solid bergandengan tangan memenangkan duet Jokowi-Ma'ruf Amin. "Kami meyakini semua bersama sama dan bergandengan tangan, Pak Jusuf Kalla, Pak Mahfud MD, dan semunya bersama-sama," ujarnya.

photo
Mantan ketua Mahkamah Konstitusi (MK), Mahfud MD.

Mahfud sempat dikabarkan bakal digandeng Jokowi sebagai cawapres pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019. Bahkan, pada hari deklarasi, Kamis pekan lalu, Mahfud sempat berada di Restoran Tesate yang berada di seberang Restoran Plataran, lokasi deklarasi Jokowi.

Namun, Mahfud tidak berpindah ke Restoran Plataran dan justru meninggalkan wilayah tersebut. Kemudian, Jokowi mengumumkan ia berkontestasi bersama Kiai Ma'ruf pada Pilpres 2019.

Malam harinya, Mahfud menyatakan, ia sudah bertemu Jokowi dan memahami keputusan yang diambil oleh politikus PDI Perjuangan itu. Pada tayangan "Indonesia Lawyers Club" di TVOne, Selasa (14/8), Mahfud mengungkapkan Kiai Ma'ruf turut berperan dalam kegagalan dirinya sebagai cawapres yang akan mendampingi Jokowi.

Saat ini, Kiai Ma'ruf sedang terbang ke Makkah, Arab Saudi, untuk menunaikan ibadah haji bersama keluarganya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement