REPUBLIKA.CO.ID, Setelah kemenangan telak 4-0 atas Cina Taipei, timnas U-23 Indonesia pada Rabu (15/8) malam pukul 19.00 WIB akan meladeni perlawanan Palestina di Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi. Laga Indonesia kontra Palestina dinantikan merujuk pada riwayat persaudaraan antarsesama bangsa Muslim.
Asisten pelatih timnas Indonesia, Bima Sakti Tukiman, pun setuju dengan istilah laga menjamu Palestina kali ini. “Kita (Indonesia) menganggap Palestina sebagai saudara kita, satu seperjuangan. Dan, kita sangat respek dengan mereka,” ujar dia saat ditemui seusai latihan persiapan timnas di Lapangan ABC GBK, Jakarta, Selasa (14/8).
Akan tetapi, Bima menyampaikan, meski Palestina sebagai saudara bagi masyarakat Indonesia, dalam sepak bola, menang atau kalah menjadi pilihan. Dan, Indonesia menginginkan kemenangan pada laga ini.
“Di lapangan, kita (Indonesia) harus tetap fight dan maksimal,” kata Bima.
Persiapan dan siasat bermain agar skuat Garuda Indonesia kembali meraih tiga angka sudah dilakukan. Termasuk mengantisipasi kelebihan postur tinggi badan yang dimiliki para penggawa tim tamu.
We are Indonesia! 🇮🇩 Great win to keep believing. Thanks you all for the support!! 👏🏻
¡Somos Indonesia! 🇮🇩 Gran victoria para seguir creyendo. ¡Gracias a todos por el increíble apoyo! 👏🏻 pic.twitter.com/jO32XtEnJ5
— Luis Milla (@Luismillacoach) August 13, 2018
Pada sesi latihan di Lapangan ABC GBK, kemarin, pelatih Indonesia Luis Milla Aspas masih melibatkan 22 pemainnya. Milla bersama para asistennya memimpin latihan selama lebih dari dua jam sejak pukul 09:30 WIB, yang dibagi ke dalam tiga sesi.
Sesi awal pemanasan Milla membagi pemain ke dalam tiga kelompok. Pertama, tiga penjaga gawang, di antaranya Andritany Ardhiyasa, Awan Setho Rahardjo, dan Muhammad Ridho yang melakukan latihan terpisah dengan bermain menangkap dan menendang bola.
Sedangkan, para pemain lainnya terbagi menjadi dua kelompok dan bermain kejar dan jaga bola. Sesi pertama yang berlangsung selama setengah jam berlanjut dengan sesi kedua bermain dalam strategi.
Milla membagi 22 pemainnya ke dalam dua kelompok untuk bermain penuh. Kelompok pertama yang mengenakan rompi biru dan kemungkinan akan menjadi tim utama dalam menghadapi Palestina.
Mereka berompi biru, yakni kiper Andritany. Empat bek Hansamu Yama Pranata dan Ricky Fajrin, serta Bagas Adi Nugroho, dan Gavin Kwan Adsit.
Di lini gelandang bertahan, ada Muhammad Hargianto dan Zulfiandi. Sebagai gelandang tengah, ada Septian David dan dua pemain sayap, Irfan Jaya bersama Febri Haryadi.
Milla dalam latihan ini memisahkan peran striker Stefano Lilipaly di kelompok berompi. Sedangkan, di kelompok lain, ada striker Alberto Goncalves.
Saat bermain di sesi ini, Milla seperti mencoba mempertajam inteligensi para pemainnya dengan beberapa kali menghentikan laga lalu memberikan instruksi penempatan posisi para penggawanya. Milla juga mempertajam permainan sayap skuat Garuda.
Sepanjang gim permainan, Milla kerap menginstruksikan aliran bola dari lini tengah cepat mengalir ke sisi sayap kanan ataupun kiri, dan kembali ke depan gawang lawan. Sesi bermain juga beberapa kali melatih insting pemain dengan memanfaatkan sepak pojok.
Pada sesi latihan terakhir, Milla memperkecil arena bermain dua kelompok pemainnya dengan memberikan batas garis berbentuk kotak besar di tengah lapangan latihan. Di dalam kotak tersebut, Milla tampak menginstruksikan pemain selama mungkin mengontrol bola, dan mencari cara melanjutkan umpan ke pemain sayap yang menunggu di lini kanan ataupun kiri.
Asian games 2018, first game 1st goal. pic.twitter.com/a9xE65JiC3
— Stefano Lilipaly (@Stefan0Lilipaly) August 13, 2018
Bima mengakui, komposisi pemain yang mengenakan rompi saat sesi latihan proyeksi tim utama andalan Milla menghadapi Palestina. “Ada beberapa pemain yang kemarin main, mungkin saat melawan Palestina akan diistirahatkan. Milla akan merotasi banyak pemain,” sambung Bima.
Tetapi, kata Bima, seluruh pemainnya dalam kondisi prima menghadapi Palestina. “Kondisi pemain semua siap. Septian (David) sudah tidak ada masalah tadi. Dia siap main,” ujar Bima.
Palestina, kata Bima, sebetulnya bukan lawan yang mudah bagi Indonesia. Menurut mantan kapten timnas Garuda itu, Palestina sebetulnya sudah diuntungkan dengan kelebihan postur tubuh yang lebih tinggi dari pada para penggawa Garuda.
Kelebihan penggawa asuhan pelatih Ayman Sandouqa tersebut diakui Bima harus diantisipasi dengan menurunkan penggawa-penggawa yang memiliki postur seimbang, terutama di lini belakang.
Karena itu, pada sesi latihan, empat deretan pemain belakang timnas Garuda yang mengenakan rompi diisi para penggawa yang memiliki postur lebih tinggi dari pemain Garuda lainnya. Namun, paling menarik dari empat lini belakang timnas Garuda yang mengenakan rompi, tiga di antaranya terbiasa sebagai posisi bek tengah.
Hanya Gavin Kwan Adsit yang memiliki kemampuan bermain bertahan sekaligus mampu membantu menyerang. Bima mengakui, peran ganda Gavin tersebut dapat diandalkan sebagai strategi membiarkan Palestina hanya menyerang dari sisi kanan dan tengah pertahanan Garuda.
“Mungkin kita nanti bermain agak rapat dan menunggu. Kita mencoba menunggu agar pemain Palestina lebih maju menyerang ke depan,” sambung Bima.
Lini pertahanan Garuda yang kokoh memang keharusan saat menghadapi Palestina nanti. Alasannya, Palestina dalam pertandingan-pertandingan sebelumnya, memang lebih mengandalkan cara bermain menyerang yang agresif.
Lini tengah Palestina masif mengintimidasi benteng pertahanan lawan dan memberikan umpan cepat ke depan. Tengok saja saat laga perdana Palestina saat menghadapi Cina Taipei, Jumat (10/8).
Meski pada laga kontra Taiwan imbang tanpa gol, para pemain tengah Palestina mengontrol lini tengah lapangan dan memberikan 36 kali ancaman ke pertahanan Taiwan. Upaya Palestina menjebol gawang Cina Taipei bahkan tercatat 19 kali dengan melepaskan tendangan tepat ke gawang.
Permainan agresif Palestina kembali muncul saat menghadapi Laos pada laga kedua, Ahad (12/8). Palestina membombardir gawang Laos sebanyak 29 kali dalam penguasaan bola mencapai 66 persen, tetapi dengan intensitas tembakan tepat sasaran sebanyak delapan kali.
Meski gawang Palestina kebobolan terlebih dulu, permainan cepat Abdullatif Albahdari dan kawan-kawan mampu membalikkan keunggulan saat akhir-akhir pertandingan dengan mengakhiri laga lewat skor kemenangan 2-1.
Menengok permainan timnas Indonesia saat menghadapi Taiwan, skuat Garuda pun tak patut dianggap sebelah mata. Kemenangan 4-0 pada laga perdana pada Ahad (12/8), tentu masih menjadi inspirasi bagi skuat Garuda meraih tiga angka dari Palestina.
Saat ini, Palestina masih memimpin di Grup A dengan nilai empat angka hasil dari sekali imbang dan satu kali meraih kemenangan. Indonesia berada di peringkat kedua bersama timnas U-23 Hong Kong dengan nilai tiga lantaran baru sekali bertanding.
Pelatih Ayman, usai menang dari Laos, pada Ahad (12/8) menyampaikan, melawan Indonesia nanti menjadi kebanggaan bagi para pemainnya. Ia menilai, bermain di Indonesia seperti bermain di negaranya sendiri.
Sebab, Ayman mengakui, saat timnya menghadapi Loas dan Cina Taipei, para suporter Indonesia yang berada di stadion memberikan yel-yel dukungan kepada para pemainnya.
“Kami tidak tahu banyak tentang permainan sepak bola Indonesia. Tetapi, kami sangat berterima kasih suporter Indonesia memberi dukungan kepada kami,” kata Ayman.
Baca juga:
- Luis Milla Minta Timnas U-23 Antisipasi Bola Atas Palestina
- Hadapi Palestina, Beto Harapkan Suporter Penuhi Stadion
- Lilipaly: Palestina Tim Paling Tangguh di Grup A