REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Wakil Wali Kota Bandung Oded M Danial meninjau Kawasan Bebas Sampah (KBS) di RW 09 Kelurahan Sukaluyu Kecamatan Cibeunying Kaler Kota Bandung, Senin (13/8). Oded ingin KBS di Kota Bandung bisa diperbanyak.
Oded terus mendorong Pemkot bisa memghadirkan KBS di Kota Bandung. Sehingga, kota kembang ini bisa tertata lebih bersih dan nyaman bagi masyarakatnya
"Saya berharap ke depan, pengolahan sampah seperti ini harus jadi contoh bagi daerah lain. Akan saya gerakan nanti semua wilayah harus bersama-sama mereplikasi pengolahan sampah seperti ini," kata Oded kepada wartawan.
Selama ini, KBS sudah ada di masing-masing kecamatan. Namun, kualitas dan standarnya belum sama rata secara keseluruhan. Sehingga ke depannya bukan hanya di tiap kecamatan, ia akan menggalakkan KBS di setiap RW. Nantinya KBS bisa bersinergi dengan taman-taman di kewilayahan Kota Bandung.
"Program satu Taman Satu RW ini bisa bersinergi dengan Kawasan Bebas Sampah. Bukan hanya taman, kantor RW juga bisa dimanfaatkan sebagai tempat pengolahan sampah seperti di Kelurahan Sukaluyu ini," ujarnya.
Oded mengungkapkan, KBS Sukaluyu bisa menjadi contoh bagi wilayah lain. Pasalnya, KBS Sukaluyu melibatkan peran komunitas yaitu Yayasan Pengembang Biosience dan Bioteknologi (YPBB) dan bermitra dengan Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup (BPLH) Kota Bandung.
Selain KBS, tambahnya, masyarakatnya juga peduli dengan pengolahan sampah mandiri. Sampah rumah tangga bisa jadi alternatif untuk kebutuhan rumah tangga lewat energi biodegester dan pupuk kompos. Termasuk berbagai manfaat lainnya.
"Alhamdulillah di Sukaluyu ini mereka sudah mengelola dan memilah sampah dengan baik. Ini dibuktikan dengan 58 persen warga yang sudah patuh memilah sampah," katanya.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kota Bandung, Mohamad Salman Fauzi berencana memberdayakan petugas Gorong-gorong Bersih (Gober) untuk dapat memilah sampah dari sumber.
"Kita ingin penyelesaian sampah ini selesai di sumber. Memang membutuhkan kemauan. Petugas Gober akan kita berdayakan untuk memiliki kemampuan memilah sampah," kata Salman.
Selain pengelolaan sampah, Salman juga berencana membuat biodegester berbagai skala untuk pemenuhan kebutuhan kewilayahan. Sehingga, bisa dimanfaatkan di masing-masing wilayah serta menghemat anggaran.