REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris DPW PKS Jabar, Abdul Hadi Wijaya mengaku masih menunggu kabar dari pusat terkait pencalonan Ahmad Heryawan (Aher). Aher diduga menjadi kandidat kuat PKS untuk menggantikan Sandiaga Uno di kursi wakil gubernur DKI Jakarta.
“Belum, kita juga sama masih menunggu, kita percaya pasti amanah itu diberikan kepada orang yang tepat,” ujar Abdul Hadi saat dihubungi Republika.co.id, Senin (13/8).
Namun siapa yang dimaksud tepat di sini, ujar Abdul Hadi, tentu saja pihaknya juga tidak harus mengatakan hanya Aher yang mampu. Siapapun kader PKS yang akan penerima amanah sebagai wagub DKI, ungkapnya, PKS siap menjalankan amanah tersebut.
“Jadi di kami (PKS) itu biasa, (misalnya) ini ada penugasan khusus untuk fulan (seseorang) ya langsung sampaikan dan kita siap jalankan,” ujarnya.
Baca juga: Tak Lolos Tes Kesehatan, Bakal Capres-Cawapres Bisa Diganti
Hal tersebut pun sambung Hadi, berlaku bagi Aher apabila keputusan pusat mengusungnya menjadi wagub pengganti Sandiaga Uno. Sandi kini maju sebagai pasangan capres Prabowo Subianto dalam Pilpres 2019.
Sekali lagi dia menegaskan bahwa saat ini PKS masih menunggu kabar selanjutnya dari pusat. Namjn yang perlu diketahui tambah dia, bahwa nama Ahamd Heryawan sudah tidak ada lagi dalam daftar calon anggota legislatif di KPU.
“Kami di provinsi statusnya menunggu tapi saya membenarkan di daftar terakhir rilis KPU tidak ada nama Ahamad Heryawan,” ujarnya.
Sebelumnya, Aher diberitakan mengundurkan diri dalam kontestasi Pemilihan Legislatif (Pileg) 2019. Menurut Sekretaris DPW PKS Jabar, Abdul Hadi Wijaya, keputusan itu dilakukan atas instruksi Dewan Pengurus Pusat (DPP) PKS.
"Iya, (Ahmad Heryawan) sudah mengundurkan diri. Sudah tidak ada dalam DCS (Daftar calon sementara)," ujar Hadi kepada wartawan, Ahad (12/8).
Hadi mengatakan, langkah itu diambil Aher sesuai instruksi pengurus partai tingkat pusat. Proses resmi pengunduran diri sebagai calon legislatif sudah dilakukan pada tanggak 31 Agustus lalu.
Namun, kata dia, instruksi tersebut bukan karena ada kisruh atau permasalahan di internal PKS. Faktor utamanya adalah Aher diberi tugas khusus berkaitan dengan pilpres.
Baca juga: PKS Siapkan Kader Gantikan Sandi Jadi Wagub DKI