REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Pengamat politik Islam UIN Syarif Hidayatullah, Zaki Mubarak mengatakan, pengusungan Prof Dr KH Ma'ruf Amin sebagai calon wakil presiden (cawapres) bisa berdampak positif bagi Joko Widodo (Jokowi) menghadapi Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019. Hal tersebut terutama terkait dengan isu yang selama ini menyasar Jokowi.
Zaki meyakini, Kiai Ma’ruf mampu meredam isu identitas yang selama ini ramai. “Sebab, Kiai Ma'ruf merupakan sosok yang dihormati di kalangan ulama,” kata dia di Tangerang, Ahad (12/8).
Ia mengatakan pemilihan Kiai Ma’ruf sebagai cawapres memang membuat kaget aspirasi akar rumput pendukung Jokowi. Ia juga menilai pengusungan Kiai Ma’ruf pun lebih mencerminkan aspirasi dan kepentingan sejumlah elite parpol koalisi pendukung Jokowi.
Baca Juga:
- Ma'ruf Amin, Tokoh Ketiga NU yang Jadi Cawapres
- Kiai Ma'ruf Diragukan Dongkrak Suara Jokowi di Tanah Minang
- Jokowi Pilih Ma'ruf, Ahokers Kecewa, Tetapi Tetap Mendukung
Di sisi lain, Zaki menambahkan, basis massa Nahdlatul Ulama sangat gembira menyambut terpilihnya Ma'ruf Amin sebagai cawapres. Dukungan dari basis pemilih Nahdliyin tentu akan all out pada pemungutan suara tahun depan.
Ia menambahkan, berkaca pada hasil Pilpres tahun 2014, lumbung suara Joko Widodo ada pada warga Nahdliyin. Kendati demikian, ia mengatakan, Jokowi harus bekerja keras untuk bisa memperluas market pilihannya dan tak bisa mengandalkan hasil yang lalu.
Ia menerangkan, dengan proses demokrasi yang sekarang ini berbeda dari sebelumnya maka diperlukan strategi khusus lainnya dalam menarik simpatik warga. "Jika mau, maka Jokowi bisa mengajak Mahfud MD bergabung," ujarnya.
Baca Juga: Maruarar, Mahfud MD, dan Elemen Kejutan Jokowi