Jumat 10 Aug 2018 19:40 WIB

Diisukan Bakal Jadi Wagub DKI, Ini Kata Ketua DPP PKS

Sandiaga telah resmi mundur dari jabatan wagub DKI Jakarta.

Rep: Ali Mansur, Febrianto Adi Saputro/ Red: Andri Saubani
Pendaftaran Calon Presiden Prabowo. Pasangan Capres-Cawapres Sandiaga Uno (tegah kiri) saat menyerahkan berkas pendaftaran kepada Ketua KPU Arief Budiman (kedua kanan) di KPU Pusat, Jakarta, Jumat (10/8).
Foto: Republika/ Wihdan
Pendaftaran Calon Presiden Prabowo. Pasangan Capres-Cawapres Sandiaga Uno (tegah kiri) saat menyerahkan berkas pendaftaran kepada Ketua KPU Arief Budiman (kedua kanan) di KPU Pusat, Jakarta, Jumat (10/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sandiaga Salahuddin Uno resmi mengundurkan diri sebagai Wakil Gubernur (Wagub) DKI Jakarta. Hal itu resmi diajukan bersamaan dengan penyampaian surat pengunduran dirinya ke DPRD DKI Jakarta.

Salah satu nama yang diisukan menjadi kandidat Sandiaga Uno adalah Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Mardani Ali Sera. Pasangan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno sendiri diusung oleh PKS dan Partai Gerindra pada pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2017 lalu.

Menanggapi hal itu, Mardani Ali Sera memilih untuk menyerahkan sepenuhnya kepada partai. Mengingat yang memiliki kewenangan adalah pimpinan partai pengusung.

Sementara dirinya, kata Mardani, hanya sebagai prajurit partai yang harus melaksanakan keputusan partai. Namun dirinya enggan menyatakan siap, karena takut dirinya tidak mampu.

"Kalau itu (ditunjuk), seperti biasa, sami'na wa atho'na (kami mendengar dan kami taat), kalau pimpinan sudah memutuskan maju ya maju, mundur ya mundur," ungkap Mardani saat dihubungi melalui telepon, Jumat (10/8).

Hanya saja saat ini, Mardani mengaku sampai saat ini belum ada komunikasi dari partainya jika dirinya bakal menjadi kandidat Sandiaga Uno mendampingi Anies Baswedan. Justru saat ini dirinya sedang fokus sosialisasi gerakan 2019 Ganti Presiden. Terakhir dirinya menghadiri deklarasi gerakan tersebut di Provinsi Banten.

"Belum ada (komunikasi), kami masih fokus sosialisasi ganti presiden, sekarang fokus itu dulu," tuturnya.

photo
Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Salahuddin Uno dan Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan berpelukan dan bertukar syal dalam momen perpisahan di Ruang Gubernur, Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Jumat (10/8).

Sebelumnya, saat didaulat sebagai cawapres pendamping Prabowo Subianto pada Pilpres 2019, Sandiaga menegaskan akan meletakkan jabatannya sebagai Wagub DKI Jakarta. Bahkan, Sandiaga juga harus mundur dari Partai Gerindra.

"Karena beliau pun harus diterima dari partai-partai lain, saya pun meminta beliau untuk mundur dari Partai Gerindra," kata Prabowo, Kamis (9/8) malam.

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon mengatakan belum ada pembahasan mengenai pengganti Sandiaga Uno di antara partai pengusung Anies Baswedan dan Sandiaga Uno di Pilkada DKI Jakarta 2017 lalu. "Itu juga bagian dari nanti yang akan kita bicarakan," kata Fadli, Jumat (10/8).

Meskipun belum ada pembicaraah konkret terkait pembahasan tersebut,  Fadli menyebut PKS berpeluang isi kursi wagub DKI Jakarta. "Tentu karena pengusungnya dari Gerindra dan PKS, ya nanti mungkin calon wakil gubernurnya pengganti Pak Sandi itu sesuai kesepakatan dari pengusung itu dari PKS," katanya.

Fadli mengaku tidak tahu kapan akan dibahas terkait sosok pendamping Anies nantinya. Ia juga mengaku tidak tahu terkait siapa saja tokoh yang akan mengisi kursi Sandiaga Uno.

"(Nama Mardani) Saya nggak tahu, nanti ditanyalah ke PKS," ujarnya.

Sebelumnya, Presiden PKS Sohibul Iman merasa yakin bahwa PKS diprioritaskan untuk mengisi posisi Sandiaga Uno yang telah resmi digandeng Prabowo sebagai cawapres.

"Dalam proses politik ini, karena PKS memberikan hak wapres  kepada Gerindra, tentu mereka juga memberikan hak prioritas posisi wagub kepada PKS,\" kata Sohibul saat ditemui di Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU), Jakarta, Jumat (10/8).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement