Jumat 10 Aug 2018 19:15 WIB

Gempa NTB, Jokowi: Kita Terbuka Bantuan Asing, Tapi ...

Jokowi direncanakan akan kembali mengunjungi NTB.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Teguh Firmansyah
Presiden Joko Widodo (kedua kiri) didampingi Wapres Jusuf Kalla bersiap memimpin rapat terbatas penanganan bencana alam NTB di Kantor Presiden, Jakarta, Jumat (10/8).
Foto: Antara/Wahyu Putro A
Presiden Joko Widodo (kedua kiri) didampingi Wapres Jusuf Kalla bersiap memimpin rapat terbatas penanganan bencana alam NTB di Kantor Presiden, Jakarta, Jumat (10/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan, pemerintah Indonesia terbuka terhadap negara lain yang ingin memberikan bantuannya terhadap para korban bencana gempa di Nusa Tenggara Barat (NTB).

Kendati demikian, ia menegaskan, saat ini Indonesia masih mampu mengatasi dampak dari bencana ini. "Ya kita terbuka menerima bantuan karena masyarakat di sana memerlukan. Tapi kita sendiri juga masih mampu mengatasi itu dalam membangun kembali rumah-rumah yang rusak nanti," ujar Jokowi di Istana Negara, Jakarta, Jumat (10/8).

Jokowi berencana akan menjenguk para korban gempa dan meninjau penanganan dampak gempa. Kendati demikian, saat ini belum dipastikan kapan Jokowi akan bertolak menuju NTB.

"Nanti mungkin saya karena ini masih ada gempa-gempa, saya disarankan ke sana hari Minggu atau Senin atau Selasa. Kita masih lihat suasana di sana karena hampir tiap hari selalu ada gempa yang bukan gempa kecil, kemarin 6,2 (SR) sebelumnya ada 6,5 (SR)," kata dia.

Kepala Badan SAR Nasional Muhammad Syaugi juga menyampaikan hal yang serupa. Menurut dia, saat ini Pemerintah Indonesia masih mampu untuk menangani dampak bencana yang menyebabkan adanya korban jiwa serta ribuan rumah mengalami kerusakan.

"Bantuan asing dalam rangka pencarian kita tidak memerlukan sekarang ini karena kita masih bisa mampu menyelesaikan. Karena sudah tinggal sedikit, tidak perlu lagi. Mungkin bantuan dalam hal yang lain. Itu urusannya BNPB," ujarnya.

Namun, tambahnya, hingga saat ini belum ada pihak asing yang menyampaikan kepadanya perihal bantuan tersebut.  "Kalau ke saya gak ada, tapi kalau ke instansi lain saya gak tau ya. Emang ada pertanyaan-pertanyaan seperti itu. Tapi tidak ke saya. Cuma kalau tanya ke saya tidak memerlukan, karena kita masih mempunyai kemampuan untuk itu," jelas Syaugi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement