Jumat 10 Aug 2018 14:25 WIB

SBY ke Prabowo, Surya Paloh: Kami Juga Sudah Tutup Koalisi

'Kalau sudah tertutup kita mau bilang apa,' kata Surya Paloh.

Rep: Amri Amrullah/ Red: Ratna Puspita
Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh (kanan)
Foto: Antara/Irwansyah Putra
Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh (kanan)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh merespons keputusan Partai Demokrat bergabung dengan koalisi Prabowo Subianto-Sandiaga Uno dengan menyatakan bahwa koalisi Joko Widodo juga tidak bisa menerima Demokrat. Sebab, kata dia, pintu koalisi Jokowi sudah tertutup.

"Saya sudah katakan karena (koalisi) sudah tertutup. Kalau sudah tertutup kita mau bilang apa," kata Surya Paloh kepada wartawan usai pendaftaran capres cawapres Jokowi-Ma'ruf Amin di KPU, Jumat (10/8).

Surya Paloh mengatakan dalam kesepakatan antara sembilan parpol koalisi disimpulkan sudah tidak ada lagi membuka koalisi ketika cawapres Jokowi telah ditetapkan. "Jadi koalisi Indonesia Kerja ini sudah selesai dengan partai pendukungnya dan sudah tidak mungkin terbuka lagi, termasuk untuk Demokrat," kata Surya Paloh.

Artinya, kata dia, pilihan Demokrat memilih bergabung dengan koalisi Prabowo-Sandi akan dihadapi dengan baik oleh koalisi Jokowi-Ma'ruf Amin. "Kita upayakan dan kita hadapi apa yang terbaik dari yang sudah ada ini. Tapi pesan moralnya pelaksanaan kompetisi bisa berjalan baik dan harmonis," kata dia.

Partai Demokrat akhirnya memutuskan bergabung dengan koalisi Prabowo-Sandi setelah Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyatakan dukungannya pada Jumat (10/8) pagi.

Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PPP Muhammad Romahurmuziy mengatakan secara teori masih ada peluang bagi Partai Demokrat untuk bergabung. Namun secara politis, kata dia, sudah tidak mungkin.

Ia mengungkapkan, partai yang dipimpin oleh Susilo Bambang Yudhoyono ini sempat berkomunikasi dengan koalisi Jokowi sebelum pengumuman Kiai Ma'ruf Amin sebagi cawapres. Demokrat melakukan komunikasi pada Kamis (9/8) pukul 14.00 WIB.

Namun, hingga pengumuman cawapres, tak ada sinyal lanjutan dari Partai Demokrat. "Tentu kami tak bisa menunggu lagi. Ini injury time," kata Romi.

Demokrat pun menjatuhkan pilihan kepada Prabowo karena partai politik peserta Pemilu 2019 dilarang abstain pada pilpres. (Baca Juga: Tidak Bisa Abstain, Demokrat Wajib Pilih Jokowi atau Prabowo)

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement