REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon wakil presiden pendamping Joko Widodo, Kiai Ma'ruf Amin telah meninggalkan kediamannya di Jalan Lorong 27 Koja, Jakarta Utara menuju Istana Negara. Pada hari ini, pasangan Jokowi dan Ma'ruf akan mendaftarkan diri ke KPU untuk secara resmi berkontestasi dalam pemilihan presiden 2019.
"Ya, alhamdulillah. Bersyukur saja. Tapi juga dapat amanat berat," kata Ma'ruf sebelum berangkat, Jumat (10/8).
Anggota keluarga inti Rais Aam Nahdlatul Ulama turut mengantarnya dalam iringan mobil. Dia meninggalkan rumah sekitar pukul 06.30 WIB. Ma'ruf mengatakan, tidak ada persiapan khusus sebelum berangkat.
"Tidak ada. Biasa saja," katanya.
Meski begitu, ia menyempatkan diri mengucapkan terima kasih kepada warga sekitar rumahnya yang kerap membantu dalam berbagai keperluan. "Saya terima kasih ke warga sekitar juga yang selalu baik, ngobrol, mengawal saya, dan keluarga di sini. Membantu kalau saya lagi ada kebutuhan," kata Ma'ruf.
Baca juga: Ma'ruf Amin: Jangan Terprovokasi dan Memprovokasi
Sebelumnya, Ma'ruf menyampaikan akan memprioritaskan lima hal dalam mewujudkan Indonesia yang aman, damai, dan sejahtera. "Saya akan membantu beberapa aspek. Pertama, menjaga keutuhan bangsa. Karena kalau bangsa tidak bersatu tentu tidak mungkin dilakukan pembangunan," ucapnya.
Kedua, Ma'ruf juga akan menjaga ukhuwah Islamiyah atau persaudaraan antarsesama umat Islam dan juga ukhuwah wataniyah yaitu persaudaraan antarsesama bangsa. "Yang ketiga, soal ekonomi. Ekonomi yang saya bangun adalah ekonomi keumatan arus baru ekonomi Indonesia," katanya.
Ia menuturkan, pembangunan ekonomi di Indonesia harus dimulai dari bawah, sehingga dinamakan arus baru ekonomi umat. Sementara, selama ini yang terjadi adalah arus ekonomi para konglomerat yang tidak pernah menetes kepada umat.
"Keempat karakter bangsa yang harus jadi perhatian. Kelima, penegakan hukum," kata Kiai Ma'ruf.
Baca juga: Ma'ruf Amin Bisa Hilangkan Citra Anti-Islam pada Jokowi