Kamis 09 Aug 2018 21:34 WIB

Lima Prioritas KH Ma'ruf Amin Jadi Cawapres

KH Ma'ruf akan menjaga ukhuwah Islamiyah.

Rep: muhyiddin/ Red: Muhammad Hafil
Rais 'Aam PBNU Ma'ruf Amin memberikan keterangan pers di gedung PBNU, Jakarta, Kamis (9/8).
Foto: Antara/Hafidz Mubarak A
Rais 'Aam PBNU Ma'ruf Amin memberikan keterangan pers di gedung PBNU, Jakarta, Kamis (9/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI), KH Ma'ruf Amin resmi dipilih Presiden Joko Widodo sebagai pendampingnya untuk maju pada Pilpres 2019 mendatang. Kiai Ma'ruf memprioritaskan lima hal untuk menjadikan bangsa Indonesia lebih kuat.

"Saya kira lima hal itu harus diprioritaskan untuk periode 2019-2024. Mudah-mudahan kami bisa dipilih dan bisa bangun negara lebih kuat," ujar KH Ma'ruf saat berkunjung ke Gedung PBNU, Jakarta Pusat, Kamis (9/8).

KH Makruf menjelaskan, dari lima hal itu yang pertama adalah bagaimana membantu Jokowi mewujudkan Indonesia yang aman, damai, dan sejahtera.  "Saya akan membantu beberapa aspek. Pertama menjaga keutuhan bangsa. Karena kalau bangsa tidak bersatu tentu tidak mungkin dilakukan pembangunan," ucapnya.

Kedua, KH Ma'ruf juga akan menjaga ukhuwah Islamiyah atau persaudaraan antar sesama unat Islam dan juga ukhuwah wathaniyah yaitu persaudaraan antar sesama bangsa. "Yang ketiga soal ekonomi. Ekonomi yang saya bangun adalah ekonomi keumatan arus baru ekonomi Indonesia," katanya.

Ia menuturkan, pembangunan ekonomi di Indonesia harus dimulai dari bawah, sehingga dinamakan arus baru ekonomi umat. Sementara, selama ini yang terjadi adalah arus ekonomi para konglomerat yang tidak pernah menetes kepada umat.

"Keempat karakter bangsa yang harus jadi perhatian. Kelima baru penegakan hukum," jelas Kiai Ma'ruf.

Jokowi resmi mendeklarasikan diri sebagai calon presiden di Pilpres 2019. Dalam kesempatan itu, Jokowi juga memutuskan KH Ma'ruf Amin sebagai cawapres yang akan mendampinginya.

Jokowi mengatakan, keputusan dirinya kembali maju setelah mendengar masukan dari ulama, ketua umum parpol, relawan, dan masyarakat luas. "Maka, dengan mengucap bismillah saya memutuskan kembali mencalonkan diri sebagai calon presiden," ujarnya, di Jakarta Pusat, Kamis (9/8).

Jokowi melanjutkan, setelah melalui perenungan dan mendengar masukan dan saran dari elemen masyarakat, capres pejawat itu memutuskan jika KH Ma'ruf Amin dipilih sebagai cawapres.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement