Rabu 08 Aug 2018 09:57 WIB

Fenomena Semburan Air di Ngawi Sering Terjadi

Fenomena itu terjadi karena di wilayah setempat banyak terdapat banyak jebakan gas.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Esthi Maharani
semburan air / Ilustrasi
Foto: Republika/Rizky Suryarandika
semburan air / Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Kepala Bidang Geologi dan Air Tanah Dinas ESDM Jawa Timur, Moch Sholeh menyatakan, munculnya semburan air bercampur lumpur secara tiba-tiba yang menghebohkan warga Dusun Tambak Selo Selatan, Pelang Lor, Kedunggalar, Ngawi, sering terjadi. Fenomena alam tersebut menurutnya terjadi karena di wilayah setempat banyak terdapat banyak jebakan gas.

Kemudian, di wilayah yang sama juga banyak terdapat posisi tanah yang antiklinal yakni ada bagian lipatan yang memiliki posisi lebih tinggi dari bagian lipatan lainnya. "Jadi ketika ada gerakan tanah yang retak dia menimbulkan semburan lumpur, kadang juga berupa gas," kata Sholeh saat dikonfirmasi, Rabu (8/8).

Sholeh menyatakan, peristiwa serupa sebelumnya pernah terjadi, bahkan sempat juga menyemburkan gas dan api. Pada peristiwa sebelumnya, lanjut Sholeh, peristiwa serupa tidak terjadi begitu lama, dan dalam waktu tiga hari sudah hilang dengan sendirinya.

"Biasanya waktu dulu itu tiga hari dia sudah kan hilang. Di daerah sana sering terjadi, kapan hari sampai ada keluar api sampai di bawahnya Sutet di Ngawi. Emang di daerah situ banyak terjadi," ujar Sholeh.

Namun pada peristiwa kali ini, kata Sholeh, setelah diteliti tidak ada api ataupun gas yang menyembur. Semburan yang timbul menurutnya hanya berupa air dan lumpur saja. Namun untuk kepastian lebih lanjutnya masih akan dilakukan penelitian lanjutan.

"Nah ini kan harus kita lihat dulu Kemarin banyak dari pihak sana yang di tes secara manual tidak ada kandungan apa-apa kecuali air sama Lumpur," kata Sholeh.

Sholeh menambahkan, dari hasil penelitian awal, semburan berupa air dan lumpur yang terjadi di lokasi bisa dikatakan masih aman. Namun demikian, Sholeh mengimbau warga sekitar tidak mengambil air karena bercampur lumpur dan pasir. Artinya air tersebut tidak bisa digunakan untuk mandi ataupun dikonsumsi, tapi hanya untuk irigasi sawah

Sholeh mengaku, pihaknya hingga saat ini masih berkoordinasi dengan BPBD setempat. "Makanya kita sedang menunggu kabar dari BPBD Bagaimana kondisi itu jika belum kita akan menurunkan tim ke sana," kata Sholeh.

Seperti diketahui, pada Ahad (5/8) warga Dusun Tambak Selo Selatan, Pelang Lor, Kedunggalar, Ngawi, Jawa Timur digegerkan oleh fenomena alam. Dimana sbuah sumur pompa milik Mujianto (43) yang biasa digunakan untuk mengari sawahnya tiba-tiba menyemburkan air yang sangat deras bercampur lumpur.

Dapat mengunjungi Baitullah merupakan sebuah kebahagiaan bagi setiap Umat Muslim. Dalam satu tahun terakhir, berapa kali Sobat Republika melaksanakan Umroh?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement