Rabu 08 Aug 2018 01:03 WIB

Presiden PKS: Prabowo Belum Jelas 'Lempar Bola' ke Mana

Majelis Syuro PKS pada Selasa, menggelar rapat istimewa di Kantor DPP PKS.

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Andri Saubani
Presiden PKS Sohibul Iman menyampaikan keterangan pers usai menggelar sidang majelis syuro istimewa di kantor DPP PKS,  Jakarta, Selasa (7/8).
Foto: Republika/Febrianto Adi Saputro
Presiden PKS Sohibul Iman menyampaikan keterangan pers usai menggelar sidang majelis syuro istimewa di kantor DPP PKS, Jakarta, Selasa (7/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden PKS Sohibul Iman menilai, peluang Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Al-Jufri yang juga direkomendasikan di dalam Ijtima GNPF Ulama untuk menjadi calon wakil presiden (cawapres) tetap terbuka. Sebab, menurutnya sikap Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto hingga saat ini belum jelas siapa cawapres yang akan ia pilih.

"Kan Pak Prabowo sampai hari ini cuma pegang bola saja, tapi bolanya nggak dilempar ke mana, belom jelas hari ini. Belom dilempar ke UAS, belom dilempar ke Habib Salim. Disitulah kami terus bangun komunikasi politik," katanya

Sohibul juga tak mempermasalahkan jika nantinya Prabowo memilih Ustaz Abdul Somad (UAS) sebagai cawapresnya di Pilpres 2019. Pasalnya, nama UAS juga termasuk di dalam rekomendasi Ijtima Ulama GNPF Ulama.

"Kalau Pak Prabowo mau mengambil UAS, ya PKS akan mendukung (hasil) ijtima' ulama," kata Sohibul di Kantor DPP PKS, Jakarta, Selasa (7/8).

Sebelumnya, di dalam keputusan sidang Majelis Syuro, PKS menyatakan mengapresiasi, menyetujui dan mengawal hasil rekomendasi Ijtima' GNPF Ulama yang menetapkan dua alternatif pasangan capres - cawapres. Dua pasangan alternatif itu yaitu Prabowo - Salim Segaf dan Prabowo - Abdul Somad.

"Patokan bekerja kita adalah keputusan majelis syuro yang telah memunculkan sembilan nama (cawapres) dan keputusan Ijtima Ulama. Itu menjadi pegangan kita," katanya.

Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani yakin akan ada titik temu untuk mengakomodasi keinginan PKS dalam koalisi Prabowo. Hal itu disampaikan Muzani usai mendengar hasil keputusan rapat Majelis Syuro PKS, Selasa (7/8) malam.

"Saya kira apa yang menjadi keputusan majelis syuro hari ini ya kita hormati. Insya Allah, pasti ada titik temu," ujar Muzani seusai rapat internal dengan Prabowo Subianto di kediaman Prabowo, Kertanegara, Jakarta, Selasa (7/8).

Menurut Muzani, hasil keputusan rapat Majelis Syuro PKS belum disampaikan secara langsung kepada Prabowo. "Kami baru dengar dari jumpa pers malam ini dari presiden PKS dan majelis syuro," ucap Muzani.

Muzani juga meyakini PKS tetap dalam koalisi Prabowo dan tidak akan berpindah koalisi. Menurutnya, komunikasi yang terjalin antara PKS dan Partai Gerindra juga sudah sangat intensif. "Hubungan kita dengan PKS sudah begitu dalam, begitu jauh, saya kira insha Allah tidak," katanya.

Terlebih, Prabowo menginginkan PKS terus berada di koalisi siapapun calon yang dipilih sebagai cawapres. Meskipun tanpa PKS pun, Partai Gerindra bisa tetap mencalonkan Prabowo dengan pasangannya hanya dengan satu partai saja.

"Dengan Demokrat cukup, dengan PAN cukup, dengan PKS saja cukup. Tetapi kita tetap Pak Prabowo berharap bisa bareng-bareng karana kita sejak awal adalah sama-sama berada di luar pemerintahan," jelasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement