REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Telkomsel mengupayakan jaringan telekomunikasi di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) berfungsi dengan baik pascagempa yang mengguncang Bumi Seribu Masjid, Ahad (5/8) malam.
General Manager Information, Communication & Technology (ICT) Telkomsel Wilayah Bali dan Nusa Tenggara, Hendry Ganda Purba mengatakan pasokan listrik dari PLN wilayah Lombok Timur dan Kabupaten Lombok Utara sempat terputus sehingga jaringan pun sempat mengalami gangguan.
"Kami melakukan optimalisasi sistem sesuai jenis gangguan dan tahapan penanganan berdasarkan prosedur penanggulangan jaringan selama bencana," katanya kepada Republika.co.id, Selasa (7/8).
Hendry mengatakan sejak kejadian gempa pertama hingga hari ini, Telkomsel melakukan berbagai tindakan percepatan pemulihan jaringan. Perusahaan juga menyiapkan tenaga cadangan (backup power) untuk operasional infrastruktur base transceiver station (BTS) di beberapa wilayah terdampak gempa.
Caranya dengan meningkatkan kapasitas jaringan di area posko dan pengungsian, serta memasang mobile BTS (Combat). Beberapa petugas Telkomsel, sebut Hendry juga melakukan tes sinyal di lokasi-lokasi yang menjadi posko bencana dan titik pengungsian, terutama wilayah Lombok Timur dan Kabupaten Lombok Utara. Ada sekitar 750 BTS 3G dan lebih dari 450 BTS 4G Telkomsel yang mewadahi wilayah NTB sampai saat ini.
Telkomsel bersama mitra authorized dealer (AD) juga menyerahkan bantuan sosial kemanusiaan, berupa makanan siap konsumsi, air mineral, pakaian layak pakai, handuk, selimut, dan obat-obatan. Fasilitas komunikasi gratis berupa ponsel dan kartu perdana untuk para relawan dan korban juga disediakan.
"Harapannya masyarakat dan pihak yang tengah menangani pascagempa tetap bisa berkabar kepada keluarga," kata Hendry.
Gempa 7,0 skala richter yang mengguncang Lombok, Ahad (5/8) malam menyebabkan kerusakan di sejumlah wilayah. Data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sementara mencatat 98 orang meninggal dunia, 236 orang luka-luka, ribuan rumah rusak, dan ribuan jiwa mengungsi. Jumlah korban dan kerusakan diperkirakan masih terus bertambah.
Sebelumnya hasil pantauan Balai Monitoring Spektrum Frekuensi Wilayah NTB menunjukkan terdapat 945 titik Base Transceiver Station (BTS) atau infrastruktur telekomunikasi yang memfasilitasi komunikasi nirkabel 2G, 3G, dan 4G yang terdampak gempa Ahad (5/8).
Meskipun demikian, saat ini operator telekomunikasi sedang memobilisasi genset dan baterai cadangan agar BTS dapat digunakan kembali. Selain itu, Badan Aksesibilitas Telekomunikasi (BAKTI) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) telah menyediakan tambahan akses internet melalui jaringan Very Small Aperture Terminal (VSAT) dengan kapasistas 1 megabyte untuk kebutuhan penanganan bencana.
"Setelah empat unit terpasang di Posko Pengungsian Madayin, Sembalun, Bayan dan Sambik Elen. Kini ditambahkan di Kantor Bupati Lombok Utara, Desa Pamenabg, Dusun Mentareng, Kantor Gubernur dan RSUD Mataram," kata Plt. Kepala Biro Humas Kementerian Kominfo, Noor Iza, Senin (6/8).