Selasa 07 Aug 2018 15:35 WIB

Evakuasi Puing Reruntuhan Gempa Butuh Alat Berat

Belum bisa dipastikan berapa banyak warga yang berada di bawah reruntuhan masjid.

Rep: Muhammad Nursyamsyi/ Red: Ratna Puspita
Sejumlah anggota Basarnas berusaha mengevakuasi jenazah korban yang meninggal akibat tertimbun reruntuhan Masjid Jabal Nur yang rusak akibat gempa bumi di Tanjung, Lombok Utara, NTB, Selasa (7/8).
Foto: Antara/Zabur Karuru
Sejumlah anggota Basarnas berusaha mengevakuasi jenazah korban yang meninggal akibat tertimbun reruntuhan Masjid Jabal Nur yang rusak akibat gempa bumi di Tanjung, Lombok Utara, NTB, Selasa (7/8).

REPUBLIKA.CO.ID, LOMBOK UTARA -- Danrem 162/WB, Kolonel Czi Ahmad Rizal Ramdhani mengatakan, proses evakuasi korban tertimpa reruntuhan Masjid Jabbal Nur dan bangunan lain membutuhkan alat berat. Selain Masjid Jabbal Nur, tim juga melakukan evakuasi di empat titik lainnya yang ada di Lombok Utara. 

"Butuh alat berat karena beton-beton besar seperti masjid kan enggak bisa dengan manual. Sekarang alat berat sedang datang dari Surabaya dan Jakarta, maupun yang ada di sini diberdayakan," kata Rizal di Lombok Utara, NTB, Selasa (7/8).

Baca Juga: SAR Evakuasi 4 Korban dari Reruntuhan Masjid, 1 Selamat

Hingga kini, Rizal belum bisa memastikan berapa banyak warga yang masih berada di bawah puing reruntuhan masjid yang berada di Dusun Lading-Lading, Desa Tanjung Kecamatan Tanjung, Kabupaten Lombok Utara, NTB. "Dari saksi, ada tiga shaf yang (sedang) shalat, tetapi kami belum bisa tentukan berapa jumlahnya," ujar dia.

Ia melanjutkan, berdasarkan evakuasi yang dibantu Batalion 742 hingga Senin (6/8) malam, total warga yang berhasil diangkat sebanyak dua orang, di mana satu orang dinyatakan selamat. 

photo
Masjid Jabal Nur yang rusak akibat gempa bumi di Tanjung, Lombok Utara, NTB, Selasa (7/8). (Antara/Zabur Karuru)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement