Senin 06 Aug 2018 05:35 WIB

GNPF Ulama: Penolakan Jadi Bukti Sikap Rendah Hati UAS

UAS merupakan ulama yang rendah hati dan tidak berambisi.

Rep: Novita Intan/ Red: Ratna Puspita
Ustaz Abdul Somad
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Ustaz Abdul Somad

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Ulama (GNPF Ulama) Yusuf Muhammad Martak mengatakan penolakan sebagai calon wakil presiden (cawapres) menunjukan sikap Ustaz Abdul Somad (UAS) sebagai ulama yang rendah hati dan tidak berambisi mengejar jabatan dan kekuasaan. GNPF Ulama melalui Forum Ijtima' merekomendasikan UAS dan Salim Segaf Al-Jufri sebagai cawapres yang mendampingi Prabowo Subianto pada pemiliham presiden (pilpres) 2019.

"Jawaban itu harus kita lihat dari sudut pandang ulama rabbani, UAS mendukung Habib Salim begitupun sebaliknya dalam beberapa kesempatan Habib Salim mendorong UAS untuk maju," kata Yusuf melalui siaran pers, Ahad (5/8).

Menyikapi hal itu, GNPF Ulama akan terus memantau perkembangan yang terjadi hingga batas akhir pendaftaran capres-cawapres 10 Agustus mendatang. "Ini kan di lapangan dinamis sekali, kami akan terus pantau dan bergerak. Insya Allah kami akan kawal terus amanah para ulama. Lobi-lobi juga terus kami lakukan," jelasnya.

Yusuf melakukan pertemuan dengan Ustaz Abdul Somad (UAS) terkait rekomendasi Ijtima' Ulama di Jakarta pekan lalu. Dalam pertemuan itu, UAS berharap Habib Salim Sagaf Al Jufri bersedia menerima rekomendasi ijtima ulama dan tokoh nasional yang diberikan GNPF Ulama.

Ia mengatakan UAS measa Habib Salim lebih layak dan lebih mampu dibandingkan dirinya. "UAS menjanjikan apabila terjadi deklarasi Pak Prabowo dan Habib Salim, maka UAS akan terbang ke Jakarta, ikut dalam deklarasi. Setelah itu beliau akan memberikan dukungan sepenuhnya pada pasangan tersebut," kata Ustaz Yusuf.

Sebelumnya, beredar foto sejumlah ulama dengan UAS. Menurut Yusuf Martak, pertemuan GNPF Ulama dengan UAS terjadi di Palembang usai mengisi tabligh akbar.

"Berlangsung tidak begitu lama sekitar 1 jam lebih tapi penuh kehangatan. Sengaja kami tak berlama-lama karena UAS akan segera mengisi tabligh akbar dan kami sama sama belum makan siang," katanya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement