Senin 06 Aug 2018 04:50 WIB

Pascagempa, Warga Lombok Tengah Berharap Bantuan

Gempa berkekuatan 7,0 SR mengguncang Lombok, NTB, dan sekitarnya.

Rep: Novita Intan/ Red: Ratna Puspita
 Orang-orang yang terkena dampak gempa bumi diungsikan ke tempat penampungan sementara di Lombok, Indonesia, Ahad (5/8).
Foto: AP
Orang-orang yang terkena dampak gempa bumi diungsikan ke tempat penampungan sementara di Lombok, Indonesia, Ahad (5/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Anggota Organisasi Islam Nahdlatul Wathan (NW), Lalu Muhammad Siddiq, berharap ada bantuan bagi warga Lombok Tengah dan sekitarnya pascagempa 7,0 SR, Ahad (5/8). Ia mengatakan bantuan itu dapat meringankan beban bagi pengungsi, khususnya ibu dan anak-anak.

“Kami mengungsi sejak Isya tadi, sampai saat ini bantuan tidak ada. Gempa susulan tiga kali dan kami belum berani balik ke rumah, kami mengungsi di halaman pesantren,” kata dia kepada Republika.co.id, Ahad (5/8).

Lalu mengatakan wilayah tempat tinggalnya di Lombok Tengah, tepatnya Desa Monggar, terdampak gempa. Bahkan, saat kejadian gempa, dirinya bersama masyarakat lainnya turut mengalami guncangan hingga mengungsi di salah satu pesantren.

“Kami membangun tenda yang sifatnya swadaya dengan masyarakat lainnya,” ucapnya.

Di sisi lain, ia mengatakan, warga Lombok agar tetap tenang pascakejadian gempa dengan kekuatan 7,0 SR. Setidaknya, mereka diminta perbanyak berdoa dan mengutamakan dapat menyelamatkan ibu dan anak-anak.

"Kami turut prihatin dan turut mendoakan saudara kami di Lombok terutama Lombok Utara dan Timur yang telah memakan korban,” ujar Lalu.

Sebelumnya, BMKG mengeluarkan peringatan dini tsunami pascagempa bumi 7,0 SR yang mengguncang NTB pada Ahad, pukul 19.46 Wita. Hingga Senin dini hari, getaran gempa bumi masih terasa. Namun kekuatannya tidak seperti yang terjadi pada pukul 19.45 Wita.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement