Senin 06 Aug 2018 04:20 WIB

BPBD NTB: Korban Meninggal Sementara 37 Orang

Hingga Senin dini hari, BMKG mencatat sudah ada 73 gempa susulan.

Rep: Bayu Adji P/ Red: Ratna Puspita
Kondisi RSUD Gerung, Kabupaten Lombok Barata. Menyusul bencana gempa, sejumlah pasien di rumah sakit ini dievakuasi di luar rumah sakit.
Foto: foto dok:Basarnas Mataram
Kondisi RSUD Gerung, Kabupaten Lombok Barata. Menyusul bencana gempa, sejumlah pasien di rumah sakit ini dievakuasi di luar rumah sakit.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gempa berkekuatan 7.0 SR yang menimpa Lombok pada Ahad (5/8) pukul 18.46 WIB kembali merenggut korban. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) merilis, hingga Senin (6/8) dini hari, korban meninggal mencapai 37 orang.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD NTB Agung Pramuja melaporkan, korban meninggal terbanyak berasal dari Kabupaten Lombok Utara, yakni sebanyak 28 orang. Sisanya, yakni tiga orang di Kabupaten Lombok Barat, satu orang Kabupaten Lombok Tengah, empat orang Kota Mataram, dan satu orang di Lombok Timur.

Sebelumnya, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, korban jiwa masih dalam pendataan. Ia menambahkan gempa dirasakan kuat oleh masyarakat NTB hingga Bali.

Di Lombok Utara, Lombok Timur, dan Mataram, masyarakat berhamburan keluar rumah untuk menyelamatkan diri masing-masing. Sementara, aliran listrik padam di beberapa daerah.

"Di Mataram, terjadi kemacetan total di jalan raya dikarenakan kepanikan masyarakat terkait info tsunami," kata dia, Ahad (5/8).

Sementara di luar Pulau Lombok, kerugian materil yang terdiri dari satu unit rumah rusak berat terjadi di Kabupaten Sumbawa Barat, serta satu unit rumah rusak sedang di Kabupaten Badung dan sebuah pusat perbelanjaan di Kota Denpasar, Bali. "Terdata tiga lokasi di Denpasar mengalami rumah rusak, masih dalam pendataan," kata Sutopo.

73 gempa susulan

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) merilis gempa susulan di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB). Gempa susulan berkekuatan 5.1 SR terjadi pada pukul 23.49 WIB.

Kepala Bagian Humas BMKG Hary Tirto Djatmiko mengatakan, gempa yang berpusat pada kedalaman 10 km itu tidak berpotensi tsunami. "Hingga pukul 00.00 WIB sudah ada sekitat 73 gempa susulan," kata dia dalam keterangan tertulis, Senin (6/8).

Gempa susulan terakhir terletak pada jarak 21 km barat laut Lombok Utara, 47 km timur laut Mataram, 50 km barat laut Lombok Timur, 54 km timur laut Lombok barat, dan 1.070 km Tenggara Jakarta.

"Gempa ini tidak berpotensi tsunami," kata dia. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement