REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan mengakui tidak mengundang Presiden Jokowi dalam pembukaan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) PAN yang akan digelar pada 6-7 Agustus 2018 di Jakarta. Tidak hanya Jokowi, Zulkifli mengatakan, Prabowo sebagai calon presiden (capres) kubu penantang juga tidak diundang.
"Kami tidak undang siapa-siapa, khusus internal," kata Zulkifli, Sabtu (4/8).
Zulkifli menegaskan, tidak diundangnya dua capres ini karena PAN hingga saat ini masih berpegang capres yang diamanahkan partai adalah Zulkifli Hasan sebagai ketua umum. Dan adapun pembahasan rakernas akan mendengarkan aspirasi secara internal di antara semua kader PAN dari seluruh provinsi. Pembahasan pun sekitar agenda politik nasional.
"Yang dibicarakan sekitar pileg (pemilihan legislatif) dan pilpres (pemilihan presiden)," kata Zulkifli menambahkan.
Soal kemana PAN akan berkoalisi, Zulkifli menegaskan arah koalisi akan dibahas di rakernas, Senin hingga Selasa, 6-7 Agustus mendatang. "Tunggu rakernas nanti."
Sekjen Partai Amanat Nasional (PAN) Eddy Soeparno menambahkan soal koalisi, PAN sampai saat ini masih menjalin komunikasi secara intensif dengan kawan kawan parpol secara keseluruhan. "Jadi mari kita tunggu saja, kami akan menggodok seluruh masukan di rakernas, agar kami bisa sajikan kepada kader di daerah," kata Eddy.
Forum Rakernas PAN nanti, tambah Eddy, akan mendengarkan pandangan umum dari 34 provinsi. Hasil itu menjadi bahan pertimbangan sebelum mengambil keputusan berkoalisi. "Jadi per hari ini PAN masih berproses untuk koalisi tapi prosesnya sudah di ujung sudah di akhir, mudah mudahan tidak lama lagi kami sudah bisa memberikan jawaban yang definitif," kata dia.
Baca Juga: Catut Nama Ketua MUI Sumbar, Relawan Jokowi Minta Maaf
Walaupun PAN diakui Eddy selama ini sudah berkomunikasi lebih berat ke Prabowo. Tetapi segala kemungkinan masih akan terjadi di rakernas. Sebab, di rakernas akan mendengarkan aspirasi kader kader PAN di daerah.
Nama Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan pun, ditegaskan Eddy, tetap menjadi rekomendasi sebagai calon presiden dan calon wakil presiden. Tapi apakah itu menjadi harga mati, PAN tidak melihat itu sebagai harga mati.
"PAN akan melihat kepentingan nasional. Apakah kami akan tetap dorong (Zulkifli Hasan), ya kami akan tetap dorong secara maksimal. Karena itu mandat Rakernas 2017," jelasnya.
Baca Juga: Cawapres Jokowi atau Prabowo Diharapkan dari Tokoh Islam