REPUBLIKA.CO.ID, LOMBOK TIMUR -- Wakil Komandan Tim Pos Komando Penanganan Darurat Gempa Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), Muhammad Rum, mengatakan, rehabilitasi rumah warga yang rusak akibat gempa harus dibangun dengan mengacu kaidah bangunan dengan konstruksi tahan gempa. Pemerintah menjanjikan bantuan senilai Rp 50 juta untuk warga yang rumahnya rusak berat.
"Rumah yang akan dibangun diupayakan rumah yang tahan gempa," ujar Rum saat rapat evaluasi harian di posko utama Madayin, Kecamatan Sambelia, Lombok Timur, Sabtu (4/8).
Rum menyampaikan, mekanisme penacairan dana akan disalurkan melalui rekening BRI. Oleh karenanya, warga terdampak yang rumahnya rusak berat harus memiliki rekening. Pemerintah sendiri memfasilitasi pembukaan rekening BRI di lokasi terdampak.
"Penyaluran dana (rehabilitasi rumah) kepada masyarakat harus melalui rekening, tidak boleh berupa uang tunai," lanjutnya.
Sebagai permulaan, kata Rum, pemerintah telah melakukan transfer sebesar Rp 10 juta sebagai uang muka kepada 55 rekening yang dijadikan sebagai pilot project yang tersebar di 11 desa terdampak. Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) NTB itu menyebutkan, sebanyak 2.481 unit rumah rusak telah diverifikasi pada Sabtu (4/8), terdiri atas 932 rusak berat dan 1.549 rusak ringan di Desa Sembalun, Desa Sembalun Timba Gading, dan Desa Bilok Petung, Lombok Utara.
"Sebanyak 1.359 unit rumah yang telah diverifikasi telah di-SK-kan oleh Bupati
Lombok Timur," kata dia.
Sementara untuk Kabupaten Lombok Utara sampai saat ini masih dalam proses pendataan dan progres pembuatan rekening belum dilakukan. Kata Rum, pembukaan rekening tidak perlu menunggu verifikasi selesai.
"Untuk proses pembangunan rumah penduduk, TNI telah membentuk 55
kelompok (1 kelompok terdiri atas 4 orang) untuk membantu dan mengawasi pembangunan rumah," ucap Rum.
Rum menyebutkan, hingga saat ini, total warga terdampak gempa di Lombok Timur mencapai 6.269 jiwa. Sementara jumlah korban meninggal mencapai 15 orang dengan rincian sepuluh korban meninggal di Sambelia, empat korban meninggal di Sembalun, dan satu korban meninggal di Aikmel.
Sementara korban luka tercatat sebanyak 343 orang. Guncangan gempa juga mengakibatkan rusaknya sejumlah bangunan, meliputi 1.359 rumah rusak (543 rumah rusak berat dan 825 rumah rusak ringan), empat sarana ibadah, lima fasilitas kesehatan, 20 fasilitas pendidikan, dan 37 kios.