Sabtu 04 Aug 2018 22:04 WIB

Nasib 13 Nelayan Indramayu Hilang Masih Misteri

Pencarian nelayan terkendala angin kencang dan gelombang tinggi.

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Nur Aini
Ilustrasi Kapal Tenggelam
Foto: EPA/STR THAILAND OUT
Ilustrasi Kapal Tenggelam

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU – Nasib 13 nelayan yang menjadi awak kapal KM Bunga Hati 2 yang hilang di perairan Indramayu, belum menemui titik terang hingga Sabtu (4/8) sore. Upaya pencarian yang memasuki hari kedua itu terkendala angin kencang dan gelombang tinggi.

Kepala Basarnas Jawa Barat, Deden Ridwansyah menjelaskan, ada tiga kapal yang dikerahkan dalam upaya pencarian para nelayan tersebut yakni, KN 206 milik SAR, kapal nelayan Mandala 525, dan PATKAMLA Gebang TNI AL. Pencarian itu difokuskan melalui dua titik, yakni perairan Sumuradem dan perairan Karangsong.

‘’Pencarian kita arahkan ke area perhitungan radius 443 nautical mile,’’ kata Deden, saat ditemui di Posko Basarnas Karangsong, Kabupaten Indramayu, Sabtu (4/8).

KM Bunga Hati 2 mengalami kecelakaan di perairan Indramayu, diduga akibat dihempas gelombang tinggi, Jumat (3/8) dini hari. Kapal nelayan berbobot 27 gross ton (GT) itu ditemukan oleh KM Jaya Mulya dalam kondisi terbalik, Jumat (3/8) pagi. Namun, seorang nahkoda dan 12 anak buah kapal (ABK)-nya hingga kini belum ditemukan.

Adapun tim yang diterjunkan dalam upaya pencarian tersebut berasal dari Basarnas, LANAL Cirebon, Polair Indramayu, BPBD Indramayu, Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP), Unit Penyelenggara Pelabuhan (UPP) Indramayu dan Ditpolairud Polda Jabar.

Namun, kata Deden, upaya pencarian terhadap 13 nelayan tersebut belum menemukan indikasi positif. Tim pun belum berhasil menjangkau titik lokasi kapal yang dilaporkan dalam kondisi terbalik.

Sulitnya menjangkau lokasi kapal yang nahas itu dikarenakan faktor cuaca yang ekstrem. Kecepatan angin di perairan Indramayu mencapai sekitar 18 knot. Kecepatan angin itupun menimbulkan gelombang tinggi, yang juga membahayakan kapal penyelamat.

Dalam upaya pencarian tersebut, para petugas penyelamat diminta untuk juga memperhatikan keselamatan. Jangan sampai petugas mengabaikan keselamatan mereka sendiri.

Deden pun mengimbau kepada para nelayan untuk mengurungkan niat melaut jika kondisi cuaca tak memungkinkan. Menurutnya, kecelakaan yang dialami KM Bunga Hati 2 mesti  dijadikan pelajaran agar nelayan tidak memaksa melaut saat cuaca ekstrim. "Terkadang imbauan diabaikan oleh nelayan,’’ tutur Deden.

Sementara itu, Kapolres Indramayu, AKBP Arif Fajarudin, pada Sabtu (4/8), terlihat turut berpatroli ke sekitar perairan Karangsong. Dia tak henti-henti memberikan peringatan kepada nelayan untuk mengutamakan keselamatan. Pasalnya, kencangnya tiupan angin dan tingginya gelombang saat ini bisa membahayakan nelayan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement