REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto mengungkap rencana pertemuan para sekretaris jenderal (sekjen) partai koalisi pendukung Joko Widodo (Jokowi), Sabtu (4/8). Menurut Hasto, pertemuan dilakukan untuk menindaklanjuti arahan Presiden Jokowi dalam pertemuan sekjen beberapa hari lalu di Istana Bogor.
"Kami terus merapatkan barisan tanggal 4 besok seluruh sekjen akan bertemu kembali untuk menjabarkan arahan pak Jokowi kemarin," ujar Hasto saat ditemui dalam diskusi di Kebayoran Baru, Jakarta, Jumat (3/8).
Hasto mengatakan, pertemuan para sekjen untuk mempertajam tim pemenangan Jokowi di Pilpres 2019. Apalagi, struktur pemenangan juga sudah disinggung dalam pertemuan sekjen dengan Jokowi kemarin.
"Kami ketemu besok juga untuk membicarakan bagaimana efektivitas pergerakan dari seluruh parpol yang sudau bergabung memberikan dukungan ke Pak Jokowi yang kekuatan sekarang ini sudah 62 persen lebih sedikit," kata Hasto.
Struktur tim pemenangan Jokowi mulai dibicarakan oleh partai mitra koalisi poros Jokowi. Sekretaris Jenderal Partai Nasdem Johnny G Plate mengungkap formasi struktur tim pemenangan nantinya mencakup seluruh kekuatan partai politik pendukung.
Johnny juga memastikan formasi struktur tim pemenangan tidak berdasarkan proposional partai. "Kami sepakati ini adalah kegotongroyongan politik. Jadi bagi kami tidak ada itu yang namanya pendekatan proposionalitas tapi bagaimana pendekatan keunggulan dan kekuatan, itu kita gabungkan," ujar Johnny saat dihubungi wartawan, Rabu (1/8).
Namun memang, untuk penentuan pemimpin tim pemenangan poros Jokowi hingga kini belum ditentukan. Menurutnya, ketua tim akan dipilih oleh Jokowi bersama cawapres serta para ketua umum koalisi.
"Tim leading-nya nanti itu diserahkan oleh Pak Jokowi sebagai paslon dan pimpinan parpol. Karena ini kan tim paslon bukan tim parpol. Parpol kan unsur dalam tim," kata Johnny.
Sekjen PPP Arsul Sani memastikan semua partai politik pendukung Jokowi akan mendapat tempat yang sama dalam struktur pemenangan. Bahkan, menurutnya unsur di luar partai pun turut masuk dalam bagian struktur pemenangan Jokowi.
"Prinsipnya adalah semua harus dapat tempat, baik partai yang di parlemen maupun non parlemen, atau yang di luar partai," ujarnya.