REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Puan Maharani berbagi kisah hidupnya sebagai anak orang nomor satu negeri ini. Dalam kesempatan tersebut Puan mengatakan, selama jadi anak presiden kala itu tak ingin mendapat pengawalan berlebihan.
Ini disampaikan Puan saat menghadiri talkshow peresmian program Rumah Pemilu Kompas. Ia bersama sejumlah anak mantan presiden seperti Titik Soeharto anak mantan Presiden Soeharto, Ilham Habibie anak mantan Presiden BJ Habibie, dan Alisa Wahid anak mantan Presiden Abdurrahman Wahid diminta bercerita pengalaman mereka menjadi anak presiden.
Puan menceritakan saat ibunya, Megawati Soekarnoputri, jadi Presiden ia tak menginginkan adanya pengawalan dan protokoler berlebihan. Apalagi ketika sang ibu menjadi Presiden RI dirinya juga telah berkeluarga. Oleh karena itu Menko Puan tak ingin masa bersama keluarga terkekang oleh pengawalan dan protokoler.
Menko Puan juga menceritakan bagaimana didikan orangtuanya yang mengharuskan belajar dan menjalankan perintah agama. Orangtuanya juga menanamkan nilai bagaimana kaum lelaki dan perempuan memiliki kesempatan yang sama dalam segala hal.
"Orangtua saya benar-benar egaliter. Saya selalu ditekankan bahwa lelaki dan perempuan itu memiliki kesempatan yang sama dalam berbagai hal. Meski begitu jika menekuni suatu profesi, harus dilakukan secara profesional," ujarnya, seperti dalam siaran pers, Jumat (3/8).
Puan Maharani saat berbagi pengalamannya menjadi anak Presiden di acara peluncuran program Rumah Pemilu.
Menutup talkshow, Rosi membagikan lukisan masing-masing narasumber. Dalam pesannya, Rosi menyampaikan bahwa sikap politik Presiden dan anak-anaknya boleh berbeda, namun silaturahmi tetap harus dikedepankan. Apalagi sesaat lagi bangsa Indonesia akan melakukan pesta demokrasi, Pemilu 2019.
Launching program Rumah Pemilu memang dilakukan dalam acara talkshow Rosi di Studio Kompas TV Jakarta. Dalam kesempatan itu hadir Wakil Presiden Jusuf Kalla yang didampingi Pemred Kompas.com, Pemred Harian Kompas, Pemred Kompas TV dan Pemimpin Umum Kompas Gramedia meresmikannya. Turut hadir dalam kesempatan itu, Mendagri Tjahjo Kumolo, Ketua KPK Agus Raharjo dan Ketua KPU Arief Budiman.