REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menjadi salah satu Penguji Tamu dalam Ujian Sidang Terbuka Disertasi Doktor Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya (Unibraw) Hari Suprayogi, Direktur Jenderal Sumber Daya Air, Kementerian PUPR di Malang, Kamis (2/8).
Disertasi yang disampaikan berjudul “Model Indeks Layanan Jaringan Drainase Perkotaan” membahas penetapan rumus untuk menentukan kondisi layanan infrastruktur jaringan drainase perkotaan berdasarkan aspek teknis dan non teknis.
“Sampai saat ini belum ada penelitian mengenai ini. Kalau banjir biasanya dilihatnya hanya dari kapasitas tampung saja. Ternyata kan tidak, tadi ada 3 variabel teknis dan 5 variabel untuk non teknis. Tidak hanya kapasitas saluran saja, tetapi banyak variabel lainnya,” kata Basuki dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id.
Basuki menambahkan, penelitian juga dapat membantu dalam pengambilan keputusan secara cepat dan tepat sehingga penanganan drainase perkotaan menjadi tepat waktu, mutu, dan sasaran yang bisa dipakai sebagai acuan bagi penentu kebijakan dalam hal ini pemerintah.
Sementara dari hasil penelitian diketahui, aspek teknis seperti kapasitas sistem dan pola pengaliran berkontribusi sebesar 73 persen terhadap tingkat layanan jaringan drainase perkotaan. Untuk aspek non-teknis mencakup manajemen kelembagaan, peran masyarakat dan swasta, aspek hukum, sosial budaya dan ekonomi berkontribusi sebesar 27 persen.
Atas prestasi disertasi Hari Suprayogi, Dekan Fakultas Teknik Unibraw Pitojo Tri Juwono mengusulkan, rumusan hasil penelitian tersebut dapat menjadi standar kebijakan dan program di seluruh Pemerintah Daerah dalam mengelola layanan drainase perkotaan dengan dikeluarkannya Peraturan Menteri PUPR.
Menjawab hal tersebut, Menteri Basuki mengatakan sangat menyambut baik usulan tersebut.
"Untuk itu saya minta rekomendasi ilmiah dari Unbraw. Setelah didapat rekomendasi, akan saya bahas di Balitbang, untuk selanjutnya dapat dirancang Permen PUPR terkait cara menghitung kinerja drainase untuk pengendalian banjir," ujarnya.
Rumusan hasil penelitian akan menjadi materi teknis di Rancangan Peraturan Menteri PUPR yang akan diuji lebih lanjut tingkat aplikasinya. Dirjen SDA Hari Suprayogi menyelesaikan program doktoral dalam waktu tiga tahun, yang dimulai sejak 2015, dengan predikat cumlaude.
"Ini merupakan pencapaian yang tidak kecil bagi Pak Hari Suprayogi yang sebelumnya menjalankan tugas sebagai Direktur Sungai dan Pantai, dan masih bisa menyelesaikan studinya dengan baik dan tepat waktu. Ini menjadi contoh bagi kita bahwa belajar merupakan never ending process," kata Basuki.
Basuki menambahkan, dirinya juga berusaha terus belajar memperbarui pengetahuan, salah satunya dengan menjadi penguji sidang. Dengan menjadi penguji, menurut Basuki, harus membaca sehingga mendapatkan informasi perkembangan ilmu pengetahuan.
“Saat ini ilmu pengetahuan paling lama 7 tahun sudah ada hal yang baru, jadi kita harus selalu dekat dengan kampus meskipun sudah S3," tuturnya.