Jumat 03 Aug 2018 07:34 WIB

Bendera Raksasa akan Dikibarkan di Gunung Api Purba

Pengibaran bendera raksasa akan dilaksanakan Senin (13/8) mendatang di Gunung Buchu

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Esthi Maharani
Objek Wisata Gunung Api Purba Nglanggeran
Foto: ROL/Winda Destiana
Objek Wisata Gunung Api Purba Nglanggeran

REPUBLIKA.CO.ID, GUNUNGKIDUL -- Dinas Pariwisata Kabupaten Gunungkidul memiliki rencana unik untuk menyambut HUT ke-37 Republik Indonesia. Rencananya, akan dikibarkan bendera raksasa berukuran 42 X 28 meter dan 1.000 bendera berukuran 40 X 60 centimeter.

Hal itu dijelaskan Sekretaris Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman, Hary Sukmono, saat memimpin rapat persiapan akhir. Pengibaran bendera raksasa akan dilaksanakan Senin (13/8) mendatang di Gunung Buchu pukul 09.00.

Selain itu, 1.000 bendera rencananya akan dikibarkan di seputaran lokasi Embung Nglanggeran. Pengibaran bendera akan dihadiri langsung Bupati Gunungkidul, Badingah, bersama Forkopimda Kabupaten Gunungkidul.

Pengibaran bendera raksasa akan dimeriahkan pentas kesenian tradisional dari Gunungkidul dan Reog Wonogiri di area parkir Embung Nglanggeran. Itu menjadi dukungan spesial dari Geopark Kabupaten Wonogiri.

Sekretaris Daerah Kabupaten Gunungkidul, Hary Sukmono menuturkan, pengibaran bendera merah putih raksasa ini merupakan hasil kerja sama banyak elemen. Di antaranya Dinas Kebudayaan dan Dinas Kominfo Kabupaten Gunungkidul.

"Serta, Pok Darwis Ngglanggeran, Gorila Adventure Yogyakarta dan pihak-pihak lain yang turut membantu terselenggaranya kegiatan tersebut," kata Hary.

Pengelola Obyek Wisata Nglanggeran, Aris mengatakan, pengibaran bendera ini memerlukan waktu kurang lebih selama empat hari. Hari pertama akan diisi pembuatan jalan untuk jalur personil naik ke bukit.

Hari kedua, akan diisi pemasangan angker atau patok yang bahannya dari besi khusus untuk mengikatkan bendera. Hari ketiga, diisi membawa bendera merah putih raksasa naik ke bukit, sedangkan hari terakhir pengibaran bendera.

"Untuk membawa naik ke bukit bendera raksasa yang beratnya kurang lebih 380 kilogram memerlukan personil sekitar 15-20 orang yang memiliki keterampilan khusus dan terlatih," ujar Aris.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement