Kamis 02 Aug 2018 15:42 WIB

Menteri PPPA: Perempuan Terima Upah Lebih Rendah

Tingkat partisipasi angkatan kerja perempuan juga lebih rendah.

Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Yohana Susana Yembise menghadiri deklarasi anak layak di Provinsi Lampung, Selasa (17/10).
Foto: Republika/Mursalin Yasland
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Yohana Susana Yembise menghadiri deklarasi anak layak di Provinsi Lampung, Selasa (17/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohana Susana Yembise mengatakan kaum perempuan masih menerima upah yang lebih rendah dibandingkan laki-laki, meski memiliki tingkat pendidikan yang sama. Padahal, peran perempuan dalam pembangunan ekonomi telah memberikan dampak besar.

Yohana mengatakan menurut Survei Ketenagakerjaan Nasional 2017, Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja perempuan berada di angka 50, lebih rendah dibandingkan laki-laki. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja sudah mencapai angka 83.

Kesenjangan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja itu disebabkan kesenjangan tingkat pendidikan. Data Badan Pusat Statistik menunjukkan rata-rata perempuan Indonesia hanya berpendidikan sampai kelas tujuh atau dua SMP.

Dari jumlah total tenaga kerja, perempuan umumnya bekerja di sektor informal dengan persentase terbesar di sektor pertanian, perkebunan, dan perikanan sebesar 28 persen. Kemudian, sektor perdagangan skala besar dan kecil sebesar 23 persen.

Perempuan yang berusaha di sektor informal juga masih menghadapi banyak kendala. Hambatan bagi perempuan seperti keterbatasan akses sumber daya keuangan dan modal, akses informasi tentang produk dan pasar, serta akses untuk mendapatkan pelatihan keterampilan dan peningkatan kapasitas produk.

"Padahal, berdasarkan data Badan Pusat Statistik pada 2014, 70 persen usaha mikro dan kecil di Indonesia dikelola oleh perempuan," kata Yohana saat menjadi pembicara dalam sebuah seminar di Surabaya sebagaimana siaran pers yang diterima di Jakarta, Kamis (2/8).

Yohana menjadi salah satu pembicara kunci pada "Voyage to Indonesia's Seminar on Women's Participation for Economic Inclusiveness" yang merupakan bagian dari Pertemuan Tahunan Dana Moneter Internasional-Grup Bank Dunia.

Selain Yohana, pembicara kunci lain pada seminar itu adalah Menteri Keuangan Sri Mulyani. 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement