Kamis 02 Aug 2018 09:36 WIB

Pertemukan Ratusan Relawan, PMI Sleman Gelar Jumtek

Jumtek bertemakan Kesiapsiagaan Bencana untuk mengantisipasi status waspada Merapi.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Gita Amanda
Palang Merah Indonesia
Palang Merah Indonesia

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Sleman akan menggelar Jumpa Bhakti Gembira dan Temu Karya Sukarelawan (Jumtek). Jumtek akan dihelat 3-5 Agustus 2018 di Youth Center, Desa Tlogoadi, Kecamatan Mlati, Kabupaten Sleman, DIY.

Ketua Panitia Jumtek, Trijoko Saptono, mengatakan gelaran ini merupakan perpaduan tiga manajemen. Pembinaan palang merah remaja, penerapan manajemen tanggap darurat dan manajemen barak pengungsian.

Ia menilai, kegiatan ini turut menjadi pembinaan yang mempertemukan PMR-PMR di Kabupaten Sleman. Tujuannya, untuk saling berbagi, mengevaluasi dan meningkatkan pengetahuan demi mendukung kapasitas organisasi.

"Jumtek tahun ini bertemakan Kesiapsiagaan Bencana, untuk mengantisipasi status waspada Gunung Merapi yang di dalamnya berisi kegiatan peningkatan kapasitas sumber daya manusia PMI Kabupaten Sleman," kata Trijoko.

Kegiatan diikuti tidak kurang 706 peserta yang terbagi dalam tiga kelompok mulai peserta inti, pendamping dan peninjau. Mereka terdiri dari PMR SD, SMP dan SMA sebanyak 682 orang.

Ada pula 40 peserta dari Korps Sukarela (Ksr), dan 75 peserta dari Tenaga Sukarela (Tsr). Peserta terdamping terdiri Sekretaris Camat, Kepala Unit Pelayanan Teknis Kecamatan dan pengurus PMI Kabupaten Sleman 51 orang.

Sedangkan, peserta peninjau terdiri dari perwakilan PMI Kabupaten/Kota DIY, Tagana dan Forum Komunikasi Komunitas Relawan Kabupaten Sleman berjumlah 30 orang. Kegiatan terbagi menjadi Jumpa Bhakti Gembira dan Temu Karya.

Untuk Jumpa Bhakti Gembira merupakan peningkatan kapasitas diri dengan materi seperti sekolah siaga bencana dari BPBD Kabupaten Sleman, dan perilaku hidup bersih dari Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman.

Ada pula narkotika dari BNN, penanganan kebakaran dari Damkar Sleman, dan tertib lalu lintas dari Polres Sleman. Lalu ada dasar pertolongan pertama, pengelolaan air bersih, manajemen PMR, rembuk PMR sampai sosialisasi MHN.

Untuk Temu Karya, meliputi aplikasi manajemen tanggap darurat bencana dan posko, praktek manajemen dapur umum, praktek pengelolaan air dan sanitasi, praktek pengelolaan barak, dan praktek pelayanan kesehatan.

"Ada pula praktek pelaksanaan psychology support, praktek promosi kesehatan dan praktek pertolongan banyak korban," ujar Trijoko.

Ketua PMI Kabupaten Sleman, Sunartono melihat, kegiatan ini bertujuan membangun karakter generasi muda yang peduli sesama. Serta, berwawasan tanggap bencana dan memberi ruang lebih yang positifbagi generasi muda.

Ia berharap, Jumtek yang berisikan Jumpa Bhakti Gembira dan Temu Karya Sukarelawan dapat menumbuhkan rasa empati yang lebih. Terutama, terhadap nilai-nilai kemanusiaan dan pengetahuan tentang tanggap darurat.

"Kegiatan itu selaras dengan kebijakan Pemda Sleman tentang pembinaan generasi muda," kata Sunartono.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement