Kamis 02 Aug 2018 09:09 WIB

Gowes Monas Gunakan Teknologi Cina

Teknologi ini untuk meminimalisasi upaya pencurian sepeda

Warga menggunakan sepeda gratis di Monas, Jakarta, Sabtu (28/7).
Foto: Antara/Muhammad Adimaja
Warga menggunakan sepeda gratis di Monas, Jakarta, Sabtu (28/7).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Salah satu cara pihak pengurus sepeda gratis Monumen Nasional (Monas), Gowes Indonesia mengantisipasi pencurian sepeda dengan mengandalkan teknologi bike sharing Cina. Direktur PT Gowes Teknologi Indonesia Iwan Suryaputra mengatakan teknologi bike sharing memungkinkan sepeda untuk diparkir di titik-titik tertentu tanpa harus dimonitor langung oleh manusia.

Hal itu akan memudahkan pengguna sepeda untuk meminjam sepeda dalam jangka waku tertentu. Ia menekankan, sepeda dengan teknologi bike sharing kunci keamanannya terdapat pada ban sepeda itu sendiri.

Jika seseorang mencoba membocorkan ban sepeda, maka tekanan udara yang dihasilkan dapat mengakibatkan ban itu terlontar sehingga dapat melukai bahkan membuat tangan patah. "Sama halnya dengan karet, jika terlontar dan mengenai kulit, maka akan terasa pedih kan. Nah, begitu juga dengan ban sepeda ini," kata Iwan, Rabu (1/8).

Selain sistem ban yang dibuat sedemikian rupa, sepeda gratis juga dilengkapi dengan fitur Global Positioning System (GPS) yang merupakan sistem navigasi berbasis satelit yang dapat memudahkan pengguna untuk mencari posisi sepeda berada. Pelayanan sepeda gratis di Monas telah berlangsung sejak Jumat (27/7) lalu. Masyarakat dapat berkendara sekitar Monas selama jam operasional, yakni dari pukul 07.00-00.00 WIB.

Selain dengan menggunakan teknologi, pihak pengurus sepeda gratis di Monas, Gowes Indonesia berencana untuk memberikan imbalan bagi pengguna sepeda yang tertib. Iwan menjelaskan, rencana pemberian imbalan ini dengan kurangnya ketertiban masyarakat dalam menggunakan sepeda gratis di Monas yang seringkali meninggalkan sepeda begitu saja tanpa dikembalikan ke pos penyewaan seperti semula.

Berdasarkan pengamatan Iwan, sejak gowes gratis ini diluncurkan, masalah ketertiban masyarakat menjadi kesulitan tersendiri bagi pihak pengurus. Bahkan, Iwan bersama enam pengurus lainnya sering begadang hingga pukul 01.00 WIB untuk merapikan sepeda gratis itu.

"Sampai pukul 01.00 WIB dini hari, kami membereskan sepeda-sepeda tersebut, melelahkan sekali," katanya. Iwan berharap dengan rencana pemberian imbalan, masyarakat dapat tertib dan lebih antusias dalam memanfaatkan fasilitas yang diusung sejak Jumat (27/7) tersebut.

Sejumlah pengunjung Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat, terlihat bersemangat mencoba layanan penyewaan sepeda berbasis aplikasi di kawasan tersebut. Salah satu pengunjung, Donny mengatakan layanan sepeda gratis ini sangat baik untuk pengunjung.

Sepeda yang disediakan pun, lanjutnya, memiliki ukuran yang bervariasi. Mulai dari berjok rendah yang cocok dikendarai anak-anak hingga jok agak tinggi yang sesuai untuk orang dewasa.

Pengunjung lain, Irwan, mengaku senang dengan fasilitas gratis ini. Namun ia mengeluhkan sempat tidak bisa membuka kunci sepeda tersebut. "Dari tadi saya coba tapi susah untuk unlock sepedanya. Mungkin sinyal saya sedang jelek atau bagaimana, nanti saya coba lagi," kata Irwan.

Senada dikatakan Anti. Ia juga mengalami kesulitan membuka kunci sepeda. Namun, setelah dibantu beberapa pengguna lain, ia bisa menggunakan layanan tersebut. "Tadi agak susah tapi setelah dibantu sudah bisa unlock. Lumayan, jadi bisa keliling Monas dengan sepeda gratis," ujarnya.

Sebelumnya, Unit Pengelola Kawasan Monumen Nasional (Monas) dan Unit Pengelola Jakarta Smart City menggandeng Gowes untuk menyediakan layanan peminjaman sepeda berbasis aplikasi daring di kawasan Monas. Untuk bisa menikmati layanan sepeda gratis, pengunjung harus mengunduh aplikasi Gowes melalui PlayStore atau AppStore di ponsel pintar.

Setelah berhasil diunduh, pengunjung diharuskan melakukan registrasi akun dengan melengkapi data diri termasuk nomor ponsel. Di aplikasi tersebut, pengunjung dapat menemukan lokasi sepeda Gowes di area Monas dan melakukan pindai QR Code untuk membuka kunci sepeda.

Setelah berhasil, sepeda bisa digunakan di dalam area Monas tanpa ada batas waktu dan biaya. Setelah mengendarai sepeda, pengunjung mengembalikan sepeda ke area parkir yang tersedia dan kunci secara manual.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement