REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Salah satu cara pihak pengurus sepeda gratis Monumen Nasional (Monas), Gowes Indonesia mengantisipasi pencurian sepeda dengan mengandalkan teknologi bike sharing Cina.
"Kami mengantisipasi tindakan pencurian sepeda dengan teknologi bike sharing yang telah lebih dahulu dipopulerkan di Cina," jelas Direktur PT Gowes Teknologi Indonesia Iwan Suryaputra, di Jakarta, Rabu (1/8).
Iwan menjelaskan teknologi bike sharing memungkinkan sepeda untuk diparkir di titik-titik tertentu tanpa harus dimonitor langung oleh manusia. Hal itu akan memudahkan pengguna sepeda untuk meminjam sepeda dalam jangka waku tertentu.
Ia menekankan, sepeda dengan teknologi bike sharing kunci keamanannya terdapat pada ban sepeda itu sendiri. Jika seseorang mencoba membocorkan ban sepeda, maka tekanan udara yang dihasilkan dapat mengakibatkan ban itu terlontar sehingga dapat melukai bahkan membuat tangan patah.
"Sama halnya dengan karet, jika terlontar dan mengenai kulit, maka akan terasa pedih kan. Nah, begitu juga dengan ban sepeda ini," ujarnya.
Selain sistem ban yang dibuat sedemikian rupa, sepeda gratis juga dilengkapi dengan fitur Global Positioning System (GPS) yang merupakan sistem navigasi berbasis satelit yang dapat memudahkan pengguna untuk mencari posisi sepeda berada. Pelayanan sepeda gratis di Monas telah berlangsung sejak Jumat (27/7) lalu. Masyarakat dapat berkendara sekitar Monas selama jam operasional, yakni dari pukul 07.00-00.00 WIB.
Sebelumnya, Unit Pengelola Kawasan Monumen Nasional (Monas) dan Unit Pengelola Jakarta Smart City menggandeng Gowes untuk menyediakan layanan peminjaman sepeda berbasis aplikasi daring di kawasan Monas. Untuk bisa menikmati layanan sepeda gratis, pengunjung harus mengunduh aplikasi Gowes melalui PlayStore atau AppStore di ponsel pintar.