Kamis 02 Aug 2018 07:56 WIB

Hinca: Orasi AHY Besok Tak Ada Kaitannya dengan Parpol

Orasi AHY bertema 'muda adalah kekuatan'.

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Muhammad Hafil
Doa Bersama Pilkada. Komdan Kogasma Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono memberikan sambutan sebelum doa bersama jelang Pilkada serentak di kantor DPP Demokrat, Jakarta, Selasa (26/5).
Foto: Republika/ Wihdan
Doa Bersama Pilkada. Komdan Kogasma Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono memberikan sambutan sebelum doa bersama jelang Pilkada serentak di kantor DPP Demokrat, Jakarta, Selasa (26/5).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komandan Tugas Bersama untuk Pilkada 2018 dan Pilpres 2019 Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) akan kembali menggelar orasi besok Jumat (3/8) malam di XXI Ballroom Djakarta Theater, Menteng, Jakarta. Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Demokrat mengatakan orasi tersebut diselenggarakan oleh Yudhoyono Institute dan tidak ada kaitannya dengan Partai Demokrat.

"Tidak ada kaitannya dengan parpol tapi Yudhoyono Institute dengan milenial, kerja partai kaitannya dengan ini (pertemuan sekjen)," kata Hinca usai menggelar pertemuan dengan tiga sekjen kubu oposisi di Kemang, Jakarta, Rabu (1/8).

Seperti diketahui berdasarkan undangan yang diterima Republika.co.id, orasi kali ini mengambil tema 'Muda Adalah Kekuatan'. Sebelumnya pada 9 Juni 2018 lalu AHY juga pernah menyelenggarakan kegiatan serupa dengan tema "Dengarkan Suara Rakyat". Namun orasi yang digelar di Jakarta Convention Center (JCC) itu diselenggarakan oleh Partai Demokrat.

Baca juga: Ustaz Abdul Somad Tolak Dipasangkan Sebagai Cawapres

Di dalam orasinya ketika itu, AHY mengkritik beberapa program Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang dinilai belum dirasakan manfaatnya oleh masyarakat, seperti jargon Revolusi Mental yang kerap dilontarkan Jokowi ketika berkampanye. Padahal kata dia, pada masa kampanye dan awal pemerintahan Jokowi, Revolusi Mental sempat digadang-gadang sebagai suatu konsep pembangunan karakter masyarakat Indonesia. Menurut Agus, kini konsep Revolusi Mental tersebut dalam perjalanannya kurang mendapat perhatian.

"Kita larut dalam hiruk pikuk pembangunan infrastruktur," ucap Agus ketika itu di hadapan kader Partai Demokrat.

Selain itu, Putra Presiden Keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tersebut juga mengkritik Perpres Nomor 20 Tahun 2018 tentang Penggunaan Tenaga Kerja Asing yang disahkan pemerintahan Jokowi. Selain kritik mengenai TKA, AHY juga mengapresiasi sekaligus mengkritik kebijakan pemerintah terkait pemberian Tunjangan Hari Raya (THR) serta gaji ke-13 bagi para PNS, anggota TNI-Polri baik yang aktif maupun yang sudah pensiun. 

Baca juga: Gerindra Pertimbangkan Ustaz Somad Jadi Cawapres

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement