Rabu 01 Aug 2018 22:00 WIB

Kota Malang Berpotensi Alami Deflasi di Agustus 2018

TPID Kota Malang mengkhawatirkan kemungkinan inflasi September

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Telur dan bawang putih mengalami kenaikan di Pasar Besar Kota Malang, Kamis (10/5).
Foto: Republika/Wilda Fizriyani
Telur dan bawang putih mengalami kenaikan di Pasar Besar Kota Malang, Kamis (10/5).

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Badan Pusat Statistik (BPS) memperkirakan Kota Malang akan mengalami deflasi pada Agustus 2018. Perkiraan ini diungkapkan berdasarkan tren pola inflasi-deflasi di tahun-tahun sebelumnya.

"Kita lihat Juli ke Agustus 2011 dan 2012 mengalami kenaikan. Lalu sejak 2013 sampai 2017, kita alami deflasi dan kemungkinan bulan depan seperti sebelumnya," ujar Kepala BPS Malang, M Sarjan di Kantor BPS Sukun Malang, Rabu (1/8)

Seperti diketahui, Indonesia akan merayakan Hari Raya Idul Adha pada 22 Agustus 2018. Menurut Sarjan, momen tersebut tidak akan mempengaruhi harga daging di pasaran. Sebab, masyarakat tidak membeli daging secara langsung dan hanya mengonsumsinya.

Jikapun ada kenaikan, kata Sarjan, itu terjadi pada harga kambing atau sapi. Dengan kata lain, kenaikan harga hewan-hewan ini tidak dihitung dalam dunia inflasi. Yang dihitung dalam inflasi, kata dia, hanya pada hal yang dikonsumsi masyarakat.

"Karena penduduk cenderung tidak beli daging, harga daging kemungkinan bisa turun. Kalau bisa turun berarti dapat memberi sumbangan deflasi," jelasnya.

Meski memperkirakan deflasi, Sarjan menegaskan, masyarakat masih harus tetap waspada. Dalam hal ini perihal ketersediaan stok barang diharapkan dapat terjaga pada bulan depan.

Di kesempatan sama, Wakil Kepala Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota Malang, Dudi Herawadi memastikan, kenaikan harga di Agustus masih akan landai. Untuk itu, ia meyakini masih mampu mengendalikan inflasi di wilayahnya. Yang dikhawatirkan justru inflasi akan terjadi pada September mendatang.

"September sudah mulai tinggi karena masalah biaya pendidikan," jelasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement