Kamis 02 Aug 2018 00:28 WIB

PB HMI dan KAHMI NTB Bantu Korban Gempa Lombok Utara

Bantuan yang disalurkan di antaranya selimut, terpal, tikar, sarung dan susu kemasan

Rep: Fuji E Permana/ Red: Gita Amanda
Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI) bersama Majelis Wilayah Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam Provinsi Nusa Tenggara Barat (MW KAHMI NTB) menyalurkan bantuan untuk korban gempa bumi di Kabupaten Lombok Utara pada Selasa (31/7).
Foto: Dok Istimewa
Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI) bersama Majelis Wilayah Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam Provinsi Nusa Tenggara Barat (MW KAHMI NTB) menyalurkan bantuan untuk korban gempa bumi di Kabupaten Lombok Utara pada Selasa (31/7).

REPUBLIKA.CO.ID, LOMBOK -- Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI) bersama Majelis Wilayah Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam Provinsi Nusa Tenggara Barat (MW KAHMI NTB) menyalurkan bantuan untuk korban gempa bumi di Kabupaten Lombok Utara, pada Selasa (31/7) lalu. Bantuan yang disalurkan di antaranya selimut, terpal, tikar, sarung, susu kemasan dan biskuit.

Sekretaris Umum MW KAHMI NTB, M. Zakiy Mubarok mengatakan, turut prihatin dan berduka atas peristiwa yang menimpa masyarakat Lombok Utara. Semoga keadaan segera kembali normal seperti hari-hari biasa dan masyarakat dapat beraktivitas dengan normal. Bantuan yang disalurkan tersebut dari hasil urunan keluarga besar HMI - KAHMI NTB serta dari PB HMI.

"Jumlah bantuan yang disalurkan tentu tidak sebanding dengan besarnya ujian yang diterima oleh warga terdampak gempa, namun sekecil apapun itu bantuan tersebut berharap dapat turut meringankan beban warga," kata Zakiy kepada Republika.co.id, Rabu (1/8).

Sekretaris Jenderal PB HMI, Arya Kharisma mengatakan, HMI di seluruh Indonesia turut berduka. Bantuan yang disalurkan tersebut merupakan dana umat. Karena dana ummat maka kembalinya juga mesti ke umat. Berharap bantuan tersebut bermakna untuk mengurangi beban warga yang terkena dampak akibat gempa yang terjadi belum lama ini.

Ia menyampaikan, kemarin warga masih banyak yang memilih tidur di halaman rumahnya atau di tempat terbuka sebagai penampungan yang disediakan khusus oleh pemerintah dan inisiatif warga. Mereka khawatir terjadinya gempa susulan. Gempa yang terjadi beberapa waktu lalu telah memakan korban jiwa dan cedera fisik serta rusaknya rumah-rumah warga.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement