REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA -- Pada musim kemarau 2018, sejumlah wilayah di Kabupaten Purwakarta dilanda krisis air bersih. Salah satunya, di lingkungan RT 12/03 Kampung/Desa Cibinong, Kecamatan Jatiluhur. Ada 60 kepala keluarga (KK) yang terdampak krisis air bersih di wilayah itu.
Camat Jatiluhur Asep Supriatna, membenarkan, bila wilayahnya mulai terdampak musim kemarau. Dari 10 desa yang ada, empat di antaranya rawan krisis air bersih yakni, Desa Parakan Lima, Cisalada, Kembang Kuning, dan Cibinong.
"Bahkan, dua pekan kemarin warga di satu RT di Desa Cibinong, melaporkan kesulitan air bersih," ujar Asep, kepada Republika.co.id, Rabu (1/8).
Sejak ada laporan krisis air bersih itu, pihaknya menginstruksikan kepala desa untuk segera menangani dengan solusi jarak pendek yakni berkoordinasi dengan pihak terkait untuk segera dikirim air bersih. Untuk solusi jangka panjangnya, dengan berbagai program yang dibiayai dana desa seperti, membuat penampungan air, pipanisasi, serta membuat sumur resapan.
Menurut Asep, krisis air bersih di Desa Cibinong itu sudah teratasi dengan menyediakan air bersih bantuan dari PDAM, PT Indorama, maupun PJT II Jatiluhur. Setiap harinya, minimal satu tanki kapasitas 8.000 liter air dikirim ke wilayah itu.
Air bersih tersebut, lalu ditampung ke penampungan yang sudah tersedia. Masyarakat tinggal menikmati air bersih yang mengalir melalui pipanisasi ke setiap rumah.
"Jadi, meskipun di wilayah kami ada krisis air bersih, tapi tidak ada kejadian antrean warga sambil membawa ember atau lainnya. Sebab, airnya sudah digelontorkan melalui pipa ke setiap rumah," ujar Asep.
Menurut Asep, dari empat desa yang rawan krisis air bersih, sampai saat ini baru satu titik yang terjadi kekurangan air tersebut yakni di satu lingkungan RT di Desa Cibinong. Sementara, di wilayah lainnya belum ada laporan krisis air bersih.
Sementara itu, Kabid Kedaruratan Rehabilitasi dan Rekonstruksi Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Bencana Daerah (DPKPB) Kabupaten Purwakarta, Adang Syarif, mengatakan, saat ini sudah ada sejumlah wilayah yang melaporkan telah terjadi krisis air bersih. Wilayah tersebut yakni Kecamatan Tegalwaru, Jatiluhur, Campaka, Cibatu, Babakan Cikao, Pondok Salam, dan Purwakarta.
"Jadi, wilayah yang terdampak kekeringan ini hanya spot-spot saja. Tidak meluas sampai satu desa atau satu kecamatan. Hanya, di titik tertentu," ujarnya.
Krisis air bersih, kata Adang, sudah dilaporkan ke pejabat bupati serta BPBD provinsi. Solusi sementara, wilayah yang krisis air bersih itu dikirim air setiap harinya. Adapun air bersih untuk warga merupakan bantuan dari PDAM dan perusahaan swasta maupun BUMN.
Baca: Kulon Progo Tetapkan Status Tanggap Darurat Kekeringan