Rabu 01 Aug 2018 13:47 WIB

PAN: Ustaz Somad Punya Peluang Besar, Tetapi Masih Gamang

Ustaz Somad dinilai bisa lebih diterima koalisi partai.

Rep: Mabruroh/ Red: Andri Saubani
Ustaz Abdul Somad
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Ustaz Abdul Somad

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejumlah survei menyebutkan bahwa elektabilitas Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) lebih tinggi daripada Salim Segaf Al-Jufri. Namun, Partai Amanat Nasional (PAN) justru berpendapat lain.

Menurut Wakil Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional (PAN) Dradjad Wibowo, AHY dan Salim Segaf akan kalah apabila Ustaz Abdul Somad (UAS) bersedia untuk maju dalam kancah politik Indonesia.

"Kalau UAS bersedia peluangnya lebih besar, karena yang lain (koalisi) juga tampaknya akan mengerucut ke dia," kata Dradjad saat dihubungi Republika.co.id pada Rabu (1/8).

Jika saja UAS bersedia untuk menjadi cawapres Prabowo, menurutnya, akan sangat mudah. Karena, ia menambahkan, UAS akan lebih bisa diterima, baik oleh internal partainya maupun partai koalisi.

"Saya rasa semuanya sepakat, UAS lebih bisa diterima, cuma kan kita dengar beliau (UAS) masih gamang. Kita lihatlah masih ada beberapa hari," ujarnya menerangkan.

UAS sendiri dengan tegas menolak untuk berkecimpung dalam pemerintahan dan dunia politik. UAS dengan tegas menyatakan akan tetap meneruskan jalan dakwah seperti yang sudah dilakoninya selama ini.

Dengan begitu, saat ini yang direkomendasikan GNPF Ulama tinggal nama Salim Segaf Al-Jufri dari PKS. Hanya saja, sebagian pihak menilai jika elektabilitas Ketua Majelis Syuro PKS tersebut kalah tinggi bila dibandingkan AHY dari Demokrat.

Oleh karena itu, menurut Dradjad, perlu pembicaraan bersama dengan parpol koalisi. Selain itu, juga perhitungan yang lebih matang untuk keduanya siapa yang paling memungkinkan untuk menjadi cawapres Prabowo.

"Itu termasuk bagian yang dibicarakan, beliau kan (Salim) memang pimpinan lembaga besar, jadi harus dipertimbangkan juga," ujarnya.

Seperti diketahui, belakang ini para ketua umum parpol semakin rajin saling bersilaturahim. Pertemuan-pertemuan tersebut akan semakin intens hingga tiba saatnya pendaftaran capres-cawapres di Komisi Pemilihan Umum (KPU) dibuka pada 4 sampai 10 Agustus mendatang.

Menurut Dradjad, tidak perlu ada yang dikhawatirkan karena masih cukup waktu untuk saling memantapkan pilihan dan memaksimalkan waktu yang tersisa. "Masih ada beberapa hari untuk mengerucutkan, biasa itu detik-detik terakhir (nanti muncul nama cawapres)," ujarnya.

Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani mengungkapkan, Prabowo Subianto sedang mempertimbangkan nama-nama cawapres masukan partai politik koalisi. Satu dari yang muncul belakangan ini, yakni AHY, pascabergabungnya Partai Demokrat ke poros Prabowo.

"Ya, semua dipertimbangkan karena semua memiliki kelebihan-kelebihan meng-endorse, mendorong, mem-push, memenangkan Pak Prabowo," ujar Muzani di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (31/7).

Menurut Muzani, faktor-faktor tersebut menjadi hal yang diperhitungkan secara saksama dan serius oleh Prabowo. "Karena, nama-nama yang di-endorse masing-masing partai kelebihannya juga kami anggap sebagai sesuatu yang bisa mem-push bagi kemenangan Pak Prabowo," ungkap Muzani.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement