Rabu 01 Aug 2018 05:58 WIB

Solidkah Dukungan Parpol Terhadap Prabowo?

PAN dan PKS disinyalir ngotot menawarkan kader terbaiknya sebagai cawapres Prabowo

Rep: Fauziah Mursid, Dian Erika/ Red: Elba Damhuri
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (tengah) bergandengan tangan dengan Presiden PKS Sohibul Iman (kiri) dan Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Aljufri (kanan) seusai melakukan pertemuan di DPP PKS, Jakarta, Senin (30/7).
Foto: Antara/Rivan Awal Lingga
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (tengah) bergandengan tangan dengan Presiden PKS Sohibul Iman (kiri) dan Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Aljufri (kanan) seusai melakukan pertemuan di DPP PKS, Jakarta, Senin (30/7).

REPUBLIKA.CO.ID Dua partai sudah menyatakan dukungan terhadap Prabowo Subianto sebagai calon presiden, yakni Gerindra dan Demokrat. PAN dan PKS masih belum mendeklarasikan dukungannya sehingga memunculkan pertanyaan soliditas koalisi ini.

Namun, PAN memastikan akan segera mendeklarasikan dukungan kepada Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto sebagai bakal capres. Kendati begitu, terdapat mekanisme di internal partai yang harus dilalui.

"Insya Allah PAN dengan Prabowo. Tinggal masalah waktu saja," ujar Wakil Ketua Dewan Kehormatan PAN Dradjad Wibowo, kemarin.

Menurut Dradjad, deklarasi dukungan kepada Prabowo harus melalui Rapat Kerja Nasional (Rakernas) PAN. Menurut rencana, rakernas akan berlangsung pada 5-6 Agustus mendatang di Jakarta. "Untuk diketok secara resmi," kata Drajad.

Berdasarkan catatan, sudah ada dua partai politik (parpol) yang menyatakan dukungan kepada Prabowo, yaitu Partai Gerindra dan Partai Demokrat. Sementara, sikap dua parpol lain yang sejak awal bersama-sama Prabowo, yaitu PKS dan PAN, belum terang.

PKS dan PAN disinyalir masih ngotot menawarkan kader terbaik mereka sebagai bacawapres Prabowo. PKS memiliki sembilan tokoh, termasuk eks gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan yang saat ini menjadi calon legislatif dan Ketua Majelis Syura PKS Salim Segaf Al Jufri, sedangkan PAN mempunyai Zulkifli Hasan yang merupakan ketua umum partai.

Terlepas dari dinamika yang ada, Dradjad mengapresiasi langkah Demokrat bergabung dengan koalisi Prabowo. Langkah Demokrat dinilai bakal membantu menaikkan elektabilitas Prabowo. "Sehingga peluang memenangkan pilpres lebih besar," ujar dia.

Ditemui di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan menilai dukungan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) memiliki makna signifikan terhadap koalisi. "Apalagi Pak SBY dan Demokrat banyak suaranya," kata Zulkifli.

Perihal sosok bacawapres pendamping Prabowo, Zulkifli menilai wajar apabila Demokrat mengajukan sosok Komandan Satuan Tugas Bersama (Kogasma) Pemenangan Pilkada 2018 dan Pilpres 2019 Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). "Nanti dibahas pada putusan akhir di capresnya," ujar dia.

Bangunan koalisi pendukung Prabowo sebagai bacapres dalam pemilihan presiden mendatang semakin jelas. Itu setelah Partai Demokrat melalui SBY menyatakan dukungan kepada Prabowo selepas pertemuan kedua pihak, Senin (30/7). Perihal sosok bacawapres, SBY menyerahkannya kepada Prabowo.

Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani menyatakan, pucuk tertinggi partai berlambang burung garuda itu sedang mempertimbangkan nama-nama yang mengerucut belakangan. Mereka adalah AHY dan Salim Segaf Al Jufri. "Semua memiliki kelebihan-kelebihan," ujar Muzani di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, kemarin.

Menurut dia, sosok-sosok yang beredar memiliki kemampuan menunjang kemenangan Prabowo dalam pilpres mendatang. Ini penting mengingat dalam dua kontestasi sebelumnya, yaitu 2009 dan 2014, kekalahan ada di pihak Prabowo.

Kendati demikian, Muzani menyatakan, penentuan bacawapres juga harus mempertimbangkan faktor lain. Faktor itu adalah keberadaan parpol koalisi pendukung Prabowo. "Kalau koalisi ini bersama, artinya empat partai tentu harus mendapatkan persetujuan dari lainnya," kata Muzani.

Anggota Majelis Syura PKS, Ahmad Heryawan (Aher), menilai dinamika politik menjelang pendaftaran bacapres maupun bacawapres masih rawan berubah. Sebab, pembicaraan di internal koalisi belum menciptakan satu kesepakatan.

Gubernur Jawa Barat periode 2008-2018 itu merupakan satu dari sembilan sosok yang diajukan PKS sebagai bacapres dan bacawapres. Di internal, Aher menduduki posisi tertinggi. "Tentu kita menaati mekanisme partai. Saya dalam posisi menunggu," ujarnya di Kota Bandung, Jabar, kemarin.

Temui sekjen

Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah mengumumkan pendaftaran bacapres dan bacawapres berlangsung pada 4-10 Agustus 2018. Pada hari pertama hingga hari keenam, KPU menerima pendaftaran mulai pukul 08.00 hingga 16.00 WIB.

Pada hari terakhir atau 10 Agustus 2018, KPU membuka pendaftaran hingga pukul 24.00 WIB. Pendaftaran akan diselenggarakan di ruang sidang lantai 2, kantor KPU Pusat, Jalan Imam Bonjol, Jakarta Pusat.

Berdasarkan ketentuan, parpol maupun gabungan parpol yang dapat mengusulkan bacapres maupun bacawapres memiliki paling sedikit 20 persen (112 kursi) dari jumlah kursi DPR pada Pemilu 2014. Syarat lain, yaitu suara sah paling sedikit 25 persen (31.221.435) dari jumlah suara sah nasional pada pemilu serupa.

Namun, syarat itu digugat sejumlah pihak ke Mahkamah Konstitusi (MK). Kendati begitu, Ketua KPU Arief Budiman menyatakan, KPU siap menjalankan apa pun hasil putusan kelak.

Selain koalisi pendukung Prabowo, satu koalisi lain sudah terang, yaitu gabungan parpol pendukung bacapres pejawat Joko Widodo (Jokowi). Setelah menemui enam ketua umum parpol pendukung di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, pekan lalu, Jokowi mengundang pejabat setingkat sekretaris jenderal.

Baca Juga: Ketidakjelasan Sikap PAN, Prabowo: Tahu Kamu atau Tahu Saya?

Sekjen PSI Raja Juli Antoni menyatakan, tidak ada agenda yang secara khusus disampaikan. Namun, yang pasti, pertemuan itu menjadi arena silaturahim. "Selain itu juga memantapkan dukungan parpol-parpol untuk Pak Jokowi," ujarnya.

Raja Juli menambahkan, pertemuan dengan para sekjen ini juga membahas hal-hal yang lebih teknis terkait pilpres mendatang. "Mem-follow-up pertemuan para ketua umum sebelumnya," katanya.

(antara/arie lukihardianti/inas widyanuratikah ed: muhammad iqbal)

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement