REPUBLIKA.CO.ID, GUNUNG KIDUL -- Pemerintah Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengharapkan dukungan Kementerian Pariwisata untuk lebih mengembangkan sekaligus mempertahankan status Gunungsewu UNESCO Global Geopark.
Bupati Gunung Kidul Badingah di Gunung Kidul, Selasa (31/7), mengatakan Gunung Kidul, yang memiliki banyak bebatuan karts, sehingga disebut kawasan Gunungsewu, telah diakui oleh UNESCO Global Geopark sejak 2015.
"Pada 2019 nanti, status Gunungsewu UNESCO Global Geopark yang berada di tiga kabupaten dan tiga provinsi akan divalidasi kembali. Tapi sampai saat ini, perhatian pemerintah pusat sangat kurang. Kami mengharapkan bantuan dan dukungan Kementerian Pariwisata, baik anggaran, pendampingan dan perencanaan rencana induknya," katanya.
Ia mengatakan Gunungsewu UNESCO Global Geopark membentang dari Gunung Kidul (DIY), Wonogiri (Jawa Tengah) dan Pacitan (Jawa Timur). Di Gunung Kidul terdapat 13 geosite sebagai pendukung Gunungsewu UNESCO Global Geopark, seperti Lembah Mulo.
Geopark Gunungsewu memiliki luas 1.802 km2, terdapat 33 geosite, yang untuk Gunungkidul 13 lokasi, Pacitan 13 lokasi, dan Wonogiri 7 lokasi. Gunungsewu, yang sudah masuk dalam Global Geopark Network (GGN) di konfrensi Asia Pasific Global Networkoleh UNESCO di Sanin, Kaigan, Jepang pada 2015. Masuknya Gunungsewu bersama 120 Global geopark dari 33 negara.
Gunungsewu UNESCO Global Geopark diharapkan mampu mendongkrak kunjungan wisatawan, baik dalam negeri maupun mancanegara. "Untuk pengembangannya dibutuhkan rencana induk Gunung Sewu supaya tetap diakui UNESCO," katanya.
Menteri Pariwisata Arif Yahya menyatakan siap mengambil alih pembuatan rencana induk Gunungsewu UNESCO Global Geopark. Harapannya dengan pengambilalihan ini bisa mempercepat kunjungan wisata. "Setuju kalau diambil nasional dalam hal ini Kemenpar. Kami harapkan tidak ada (kendala). Rencana induk akan diambil alih," katanya.
Dia mengatakan Geopark Gunungsewu merupakan salah satu destinasi unggulan yang ada di Indonesia, karena hampir lima juta wisatawan berkunjung ke geopark yang terletak di kawasan Kabupaten Gunung Kidul, Wonogiri, dan Pacitan. "Untuk kepentingan semua, untuk kepentingan negara. Nanti akan menguntungkan masyarakat Indonesia," ucapnya.