REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dan Bio Farma menjamin keamanan vaksin measles rubella (MR) yang akan digunakan dalam kegiatan imunisasi MR fase II di 28 provinsi di luar Pulau Jawa.
“Vaksin MR ini sudah digunakan di 141 negara di dunia, termasuk negara Islam,” kata Direktur Pemasaran PT Bio Farma (Persero) Sri Harsi Teteki di Kantor Kemenkes, Jakarta, Selasa (31/7).
Selain itu, vaksin MR tersebut juga mendapat rekomendasi dari Badan Kesehatan Dunia (WHO) dan izin edar dari Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM). Karena itu, pemerintah dan Bio Farma menyiapkan 4,3 juta botol vaksin MR beserta alat suntik untuk menyasar 31.963.154 anak.
“Kita menjamin ketersediaan vaksin MR, sehingga masyarakat dapat memanfaatkannya tanpa mengeluarkan biaya,” ujar Sri.
Ia menyatakan Bio Farma sudah siap mendistribusikan vaksin-vaksin ke seluruh pelosok Indonesia. Saat ini, pembiayaan kampanye dan imunisasi MR berasal dari APBN, hibah luar negara Aliansi Global untuk Vaksin dan Imunisasi (GAVI), dan APBD provinsi dan kabupaten/kota, serta sumber dana lainnya.
“Kami sudah pantau kesiapannya. Saat ini sasaran ini di 28 provinsi dengan 31,9 juta sasaran sudah siap,” kata Sri.
Ia menyatakan Bio Farma bertanggung jawab atas keamanan vaksin MR. Walaupun bukan hasil produksi sendiri, tetapi vaksin MR buatan India itu sudah memenuhi berbagai standar WHO dan BPOM.
Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes Anung Sugihantono mengatakan pemerintah menargetkan eliminasi campak dan pengendalian rubella tercapai pada 2020. Karena itu, ia berharap banyak pihak berpartisipasi ihwal pentingnya kegiatan kampanye dan introduksi imunisasi MR.