Selasa 31 Jul 2018 19:09 WIB

Beasiswa Diputus Diduga karena Mualaf, Ini Cerita Ibu Arnita

Anita berpindah keyakinan dan masuk Islam pada September 2015.

Rep: Issha Harruma/ Red: Teguh Firmansyah
IPB
IPB

REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Arnita Rodelina Turnip, mahasiswi Institut Pertanian Bogor (IPB) menuntut keadilan. Beasiswa Utusan Daerah (BUD) yang diterimanya diputus sejak 2016 silam tanpa alasan yang jelas.

Lisnawati Manik pun terus memperjuangkan dan kejelasan hak anaknya. Hari ini, Selasa (31/7), dia datang ke kantor Ombudsman Perwakilan Sumut di Medan.

"Saya sudah ke Dinas Pendidikan tapi tidak ada jawaban. Stres dia karena pingin kuliah lagi," kata Lisnawati saat ditemui awak media.

Arnita dan Lisnawati merupakan warga desa Bangun Raya, kecamatan Raya Kahean, kabupaten Simalungun, Sumut. Bersama 27 mahasiswa asal Simalungun lain, mereka mendapatkan BUD di IPB pada 2015.

Arnita pun berkuliah di IPB sejak 2015. Namun, dia hanya bisa mengikuti kuliah satu semester. "Semester 2 tahun 2016, dia tidak terima dana lagi, dia dikeluarkan dari BUD Simalungun. Dia langsung depresi," ujar Lisnawati.

Tidak mendapat dana dari Pemkab, Arnita mencoba menutupi biaya kuliah dan hidupnya dengan bekerja. Mulai dari menjual donat, mengajar les siswa SD dan SMA, membuka usaha laundry, hingga berjualan online dia lakoni.

Namun, semua biaya tetap tidak tertutupi. Dia akhirnya dinonaktifkan sebagai mahasiswi IPB. Gadis itu pun tidak memberitahukan kondisinya kepada orangtuanya di kampung.

Puncaknya, ketika Lisnawati menelepon anak sulungnya itu. Arnita menjerit-jerit di ujung telepon. Dia mengaku stres."Kenapa aku dikeluarkan. Apa karena aku masuk Islam. Mamak kan tahu aku masuk Islam juga permisi. Jadi aku bukan radikal. Tolong mamak bantu aku," ujar Lisnawati menirukan anaknya.

Arnita memang mualaf. Dia berpindah keyakinan dan masuk Islam pada September 2015. Tahun 2016, beasiswanya dihentikan. Dia dikeluarkan sebagai penerima BUD. Arnita dan keluarganya pun tak pernah mendapatkan peringatan sebelumnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement