Selasa 31 Jul 2018 16:03 WIB

Tak Direkomendasikan Ulama Jadi Cawapres, Ini Respons Aher

Ijtima' Ulama merekomendasikan Salim Segaf Al Jufri dan Abdul Somad sebagai cawapres.

Rep: Arie Lukihardianti, Fauziah Mursid/ Red: Andri Saubani
Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan (kiri).
Foto: Antara/M Agung Rajasa
Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan (kiri).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Mantan gubernur Jawa Barat yang juga salah satu kader Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Ahmad Heryawan menghormati adanya rekomendasi Ijtima' Ulama mengajukan Salim Assegaf Al Jufri dan Abdul Somad untuk dipasangkan dengan Prabowo di Pilpres 2019. Namun, Ahmad Heryawan menilai, konstelasi politik penetapan siapa figur yang layak mendampingi Prabowo di Pilpres 2019 masih bisa berubah.

Ahmad Heryawan mengatakan, saat ini ia masih menunggu. Karena, sampai hari ini, tentu pembicaraannya terus berlangsung di antara partai koalisi.

"Walaupun dari sisi persaingan sudah terlihat, mulai tersisih, mudah-mudahan terus berlangsung seperti itu sampai akhir, meskipun perubahan masih ada kemungkinan terjadi," ujar Ahmad Heryawan yang akrab disapa Aher kepada wartawan, Selasa (31/7).

Aher mengatakan, dia menunggu ujung dari lobi tingkat tinggi koalisi pendukung Prabowo akan seperti apa. Ia berharap, ujungnya akan bagus dan menghadirkan calon yang bisa jadi pemenang di Pilpres 2019.

"Saya dalam posisi menunggu,” katanya.

Aher menilai, untuk menciptakan suasana nyaman, mekanisme partai yang berjalan tetap harus ditaati. “Tentu, kita seluruhnya menaati mekanisme partai, meskipun saya di pemilihan internal ada di posisi kesatu dengan suara terbanyak,” ujarnya.

Menurutnya, dinamika politik menjelang pendaftaran pasangan capres dan cawapres untuk Pilpres 2019 masih rawan untuk berubah. Alasannya, pembicaraan di internal koalisi belum menciptakan satu kesepakatan.

Aher menegaskan, ia siap untuk menjadi anggota DPR RI dan juga siap untuk tugas lainnya. Karena, oleh PKS ia diminta mencalonkan sebagai calon legislatif (caleg) di Dapil 2 untuk DPR RI, yakni Bandung dan Bandung Barat.

"Di saat yang sama, juga ada perbincangan capres-cawapres, itu juga kan menyita waktu. Semoga tanggal 10 Agustus ke depan berakhir saya di capres atau DPR RI," katanya.

Partai Gerindra, PKS, dan PAN akan menggelar pertemuan, Selasa (31/7) malam ini. Pertemuan yang digelar di kawasan Prapanca, Jakarta, itu merupakan pertemuan lanjutan terkait Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019.

"Rencananya malam nanti bertemu dengan PKS dan PAN," ujar Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (31/7).

Muzani mengatakan, pertemuan secara khusus akan membicarakan hasil forum Ijtima' GNPF Ulama yang merekomendasikan Prabowo Subianto sebagai capres dan Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Al Jufri serta Ustaz Abdul Somad sebagai cawapres.

"Pembahasan dan pembicaraan nanti malam adalah bagian dari untuk membicarakan tentang hasil atau rekomendasi ijtima ulama ini," ujar Muzani.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement