REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Demokrat melakukan pertemuan tertutup dengan PKS, Senin (30/7) malam membahas peluang koalisi bersama. Pertemuan ini merupakan lanjutan setelah Demokrat melakukan pertemuan dengan Gerindra dan PAN beberapa waktu lalu.
Pertemuan tersebut dipimpin langsung Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) bersama Wakil Ketua Partai Demokrat, Syarief Hasan dan jajaran petinggi Demokrat diantaranya, Amir Syamsuddin, E.E Mangindaan, Nurhayati Ali Assegaf, Roy Suryo dan Hinca Panjaitan.
Namun sosok Ketua Komandan Satuan Tugas Bersama (Kogasma) Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono tidak tampak hadir. "Mas AHY gak ikut biar bagi tugas, tadi kan sudah ketenu mas Sohibul Iman," kata Sekjen Partai Demokrat Hinca Panjaitan kepada wartawan di Hotel Gran Melia, Senin (30/7) malam.
Ia mengatakan ketidakhadiran AHY pada pertemuan Demokrat dan PKS kali ini merupakan pembagian tugas. Karena AHY harus menghadiri deklarasi pendukungnya Cakra AHY, sehingga Ketua Kogasma Demokrat itu tidak bisa hadir dalam pertemuan bersama PKS.
Namun Hinca menegaskan peluang AHY sebagai cawapres akan tetap menjadi diskusi bersama dengan parpol koalisi. "Namun kita sepakat nama Mas AHY tidak kita paksa paksa dan dorong dorong seperti yang disampaikan Pak SBY," terangnya.
Dengan demikian, kata Hinca, nama nama cawapres Prabowo dari masing masing parpol akan dibahas bersama koalisi. Tetapi tetap harus didiskusikan bersama sama parpol koalisi, dan ia meyakinkan Demokrat akan ikut didalamnya.
Dalam pertemuan tersebut para petinggi Demokrat dan PKS Senin malam, petinggi kedua partai tersebut kompak mengenakan kemeja batik lengan panjang. Namun yang menarik, petinggi PKS kompak mengenakan batik berwarna biru, sedangkan SBY memilih menggunakan kemeja berwarna kuning khas PKS.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
