Senin 30 Jul 2018 15:00 WIB

Operasi Pasar Kembali Digelar di Tasikmalaya

Tujuannya sebagai langkah menekan harga sejumlah bahan kebutuhan pokok.

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Gita Amanda
Seorang pedagang melayani pembeli daging sapi di pasar tradisional. (Ilustrasi)
Foto: Antara/Rudi Mulya
Seorang pedagang melayani pembeli daging sapi di pasar tradisional. (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota Tasikmalaya melaksanakan operasi pasar murah di halaman Balekota Tasik pada Senin (30/7) pagi. Tujuannya sebagai langkah menekan harga sejumlah bahan kebutuhan pokok yang masih tinggi.

Kepala Bagian Perekonomian Sekretariat Daerah Kota Tasikmalaya Dedi mengatakan operasi pasar kali ini ialah bagian dari rangkaian sejumlah operasi pasar yang sudah dilakukan TPID di sejumlah titik. Pada pekan sebelumnya, operasi pasar sudah dilaksanakan di Pasar Cikurubuk, Pasar Pancasila, Pasar Indihiang, dan Pasar Padayungan.

"Kami kemarin sudah menyelenggarakan operasi pasar di beberapa pasar tanggal 24-28 Juli. Sekarang kami melaksanakan operasi pasar di Bale Kota supaya pelanggan dari kalangan PNS bisa terjaring. Tapi kalau ada warga yang mau datang juga silakan," katanya pada wartawan.

Dalam operasi pasar tersebut, disediakan sejumlah komoditas pokok seperti beras, minyak goreng, gula pasir, bawang, cabai, daun bawang dan gas elpiji. Termasuk pula telur ayam yang harganya hingga sekarang belum stabil. Namun sayangnya, operasi pasar tak menyediakan penjualan daging ayam ataupun daging sapi.

"Kalau untuk harga, karena ini operasi pasar kami pasarkan di bawah harga pasaran saat ini. Telur misalnya, yang kemarin masih Rp23.000/kilogram, kami jual Rp21.500/kg. Harga kami sesuaikan supaya bisa lebih menjangkau masyarakat," ujarnya.

Untuk sementara ini, ia belum bisa memastikan seberapa besar pengaruh operasi pasar terhadap turunnya harga komoditas pokok, khususnya telur. Sebab menurutnya, perlu ada perhitungan tersendiri mengenai hal tersebut.

"Seberapa efektifnya program ini belum tahu kalau sekarang. Dilihat nanti pengaruhnya,kami kaji," ucapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement