Senin 30 Jul 2018 11:17 WIB

Proses Evakuasi Pendaki Gunung Rinjani Dimulai

Masih ada sekitar 500 orang pendaki di Rinjani.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Muhammad Hafil
Sejumlah wisatawan pendaki Gunung Rinjani berhasil turun saat terjadi gempa di pintu pendakian Bawaq Nau, Kecamatan Sembalun, Selong, Lombok Timur, NTB, Minggu (29/7).
Foto: Ahmad Subaidi/Antara
Sejumlah wisatawan pendaki Gunung Rinjani berhasil turun saat terjadi gempa di pintu pendakian Bawaq Nau, Kecamatan Sembalun, Selong, Lombok Timur, NTB, Minggu (29/7).

REPUBLIKA.CO.ID, LOMBOK TIMUR -- Juru Bicara Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Mataram I Gusti Lanang Wiswananda mengatakan, tim SAR gabungan telah naik ke Gunung Rinjani untuk melakukan evakuasi terhadap para pendaki yang masih terjebak. Masih ada sekitar 500 orang yang berada di area pendakian Gunung Rinjani.

"Tim SAR gabungan hampir tiba di Pos 2 Sembalun," ujar Lanang, Senin (30/7).

Ia menjelaskan, para pendaki yang masih berada di posisi KM 10 Pelawangan Gunung Rinjani sekitar 500 orang. Hingga saat ini satu pendaki diketahui meninggal dunia atas nama Muhamad Ainul Taksim (26 tahun) asal Makassar, Sulawesi Selatan.

Lanang menyampaikan, proses evakuasi dimulai pada Senin (30/7) sekira pukul 08.00 Wita dengan melibatkan tim Basarnas, TNI-Polri, Porter, dan tim medis. Sebelumnya, pada Sabtu (29/7) malam, tim SAR gabungan melakukan pengecekan di buku pendaftaran pengunjung Gunung Rinjani yang dilakukan petugas TNGR di Balenta Sembalun Outdoor, Desa Sembalun, Kecamatan Sembalun.

"Hasil perhitungan total dari petugas TNGR sebanyak 524 orang, yang terdiri atas 358 WNA 358 dan 166 WNI," katanya.

Baca juga: Gempa Bumi NTB 6,4 SR Telan Korban Jiwa

358 pendaki WNA berasal dari Malaysia, Perancis, Thailand, Belanda, India, Italia, Amerika Serikat, Inggris, Spanyol, Belgia, Swiss, Cina, Kanada, Denmark, Swedia, Australia, Jerman, Kroasia, Myanmar, Austria, Jepang, Bahrain, dan Pakistan. Pendaki asal Thailand tercatat paling banyak dengan 174 pendaki, disusul 35 pendaki dari Perancis, dan 23 pendaki dari Belanda.

"Senin ini akan dilakukan evakuasi dari TNI, Polri, para Relawan terhadap pengunjung yang masih terperangkap di atas Gunung Rinjani, yang terperangkap sekitar 500 orang --di Danau Segara Anak dan Pelawangan-- dikarenakan terjadi Longsor yang menutupi akses jalan untuk turun ke bawah," lanjutnya.

Ia menyampaikan, tempat pintu masuk menuju Gunung Rinjani meliputi pintu masuk di Desa Senaru, Kecamatan Bayan; Desa Sembalun, Kecamatan Sembalun; Desa Timba Nuh dan Desa Tete Batu di Kecamatan Sikur yang berada di Lombok Timur; serta satu pintu masuk Aik Berik, Kecamatan Batu Kliang Utara, Kabupaten Lombok Tengah.

"Terhitung pada Ahad (29/7) pendakian  Gunung Rinjani ditutup, dan selanjutnya pada Senin (30/7) akan dilakukan evakuasi dari TNI, Polri, para Relawan terhadap pengunjung yang masih terperangkap di atas Gunung Rinjani," ungkap dia.

Baca juga: Korban Gempa NTB Bertambah Jadi Lima Orang

Gempa bumi dengan kekuatan 6,4 skala Richter (SR) mengguncang NTB, Ahad (29/7). Berdasarkan informasi yang dirilis Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) gempa tersebut terjadi pada 05.47 dan pusat gempat berada 8.26 Lintang Selatan dan 16.55 Bujur Timur atau 28 km Barat Laut Lombok Timur, NTB. Kedalamannya sekitar 10 km dan tidak berpotensi tsunami.

Gempa susulan pun terjadi beberapa kali dengan kekuatan 5,5 SR dan 5,0 SR dengan pusat gempa yang bergeser sedikit lebih jauh dari sebelumnya yakni 37 km timur laut Lombok Utara dan 22 km timur laut Lombok Utara.

photo
Para pendaki dan porter berkumpul setelah turun dari Gunung Rinjani, Ahad (29/7).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement