Ahad 29 Jul 2018 20:53 WIB

Pengamat: Peluang Ma'ruf Amin Jadi Cawapres Besar

Ma'ruf Amin sangat senior dan tak ada resistensi partai politik.

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Ratna Puspita
Presiden Joko Widodo (kanan) bersama Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Maruf Amin menuju tempat peletakan batu pertama proyek pembangunan Menara MUI di Bambu Apus, Jakarta, Kamis (26/7).
Foto: Antara/Puspa Perwitasari
Presiden Joko Widodo (kanan) bersama Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Maruf Amin menuju tempat peletakan batu pertama proyek pembangunan Menara MUI di Bambu Apus, Jakarta, Kamis (26/7).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Eksekutif Indobarometer M Qodari menilai peluang Ma'ruf Amin sangat terbuka untuk mendampingi pejawat Joko Widodo (Jokowi) pada pemilihan presiden 2019. Qodari menyebutkan dua alasan peluang Ma’ruf sangat besar menjadi calon wakil presiden (cawapres).

"Saya liat dia sangat senior dan tak ada resistensi partai politik ke depannya," kata Qodari dalam diskusi menjelang pemilihan presiden (Pilpres 2019) di kantor Solidaritas Ulama Muda Jokowi (Samawi), Menteng, Jakarta Pusat, Ahad (29/7).

Menurut Qodari, bila Ma'ruf Amin mendampingi Jokowi, akan tampak netral bagi partai koalisi Jokowi lantaran bukan berasal dari partai politik. "Karena semua berbicara prospek tahun 2024,” kata dia. 

Ia menambahkan tokoh non-parpol itu akan sulit maju pada Pemilu 2024. “Nah siapapun itu kalau bukan dari parpol, apalagi sudah senior, saya kira diterimanya lebih besar,” kata dia. 

Qodari menjabarkan ada lima variabel kriteria cawapres yang akan mendampingi Jokowi. Pertama, adalah yang tidak berasal dari partai politik. Sebab, bila Jokowi mengambil calon dari partai politik besar kemungkinan akan ada kecemburuan antara partai koalisi dan menjadi peluang besar bagi parpol tersebut maju di Pilpres 2024.

"Variabel kedua di kubu jokowi menolak isu SARA, ya, bisa berarti dari tentara atau bisa juga ulama," ucapnya.

Untuk variabel ketiga adalah sosok senior agar peluang maju pada 2024 sangat kecil. “Nah yang keempat disetujui megawati dan kelima sesuai dengan selera Jokowi,” kata dia. 

Saat ini, ada tiga figur profesional yang paling menonjol untuk disandingkan Jokowi. Ketiganya, yakni mantan ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD, mantan panglima TNI Moeldoko, dan Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Ma’ruf Amin. “Dari tiga nama ini, semuanya tergantung seleranya Jokowi," tuturnya.

Ma’ruf Amin mulai diperhitungkan oleh poros koalisi gerbong Jokowi belakangan ini. Ia dianggap sebagai representasi kelompok umat Islam yang terkesan tegas dan tidak memusuhi umat.

Ma’ruf juga mampu mengayomi dan menyejukkan politik kebangsaan. Sosok figur Ma'ruf dibutuhkan Jokowi dalam menangani masalah keumatan. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement