REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menilai kunci hilangnya bau tidak sedap di Kali Sentiong atau Kali Item adalah aliran air sungai yang lancar.
Dirjen Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan KLHK, Karliansyah, mengatakan bahwa bau tidak sebab dari sungai terutama disebabkan oleh aliran sungai yang terhambat, bahkan cenderung 'mampet'.
Aliran air sungai yang tak lancar ini, apalagi bila di dalamnya berisi limbah rumah tangga yang banyak, bakal menyebarkan bau tak sedap.
Karliansyah mengingatkan Pemprov DKI untuk fokus pada permasalahan utama Kali Item dengan memperlancar aliran sungai.
Dalam beberapa pekan belakangan, Pemprov DKI sudah melakukan banyak cara untuk mengurangi bau tidak sedap yang dikhawatirkan akan mengganggu atlet dan official Asian Games 2018 yang menginap di Wisma Atlet Kemayoran.
"Bau itu kan munculnya dari air yang tidak mengalir. Jadi kalau sungai mengalir, harusnya baunya tidak muncul. Dibuat jalan air supaya alirannya lancar," ujar Karliansyah saat menghadiri peluncuran Gerakan Sungai Bersih di Padang, Ahad (29/7).
Sebelumnya, sejumlah langkah telah dilakukan Pemprov DKI demi mengurangi bau tak sedap Kali Item, termasuk dengan memasang waring atau jaring hitam, nano bubble dan aerator, hingga menyemprotkan cairan penghilang bau.
Karliansyah mengatakan, langkah pemasangan alat penghasil nano bubble merupakan solusi yang ditawarkan KLHK kepada Pemprov DKI. Mekanisme nano bubble diyakini akan meningkatkan aerasi di dalam air dan secara perlahan mengurangi bau tidak sedap.
Prinsip kerja teknologi nano bubble adalah menginjeksi atau memasukkan gas, baik nitrogen, oksigen, atau ozon ke dalam cairan kemudian akan menghasilkan gelembung yang sangat kecil hingga dapat larut ke air.
"Kami sarankan pemasangan di 12 titik," katanya.